Ibu Syok Lagi Senam Dapat Kabar Putrinya Tewas, Pingsan Usai Dengar Pengumuman Lewat Speaker Masjid

Ibu Syok Lagi Senam Dapat Kabar Putrinya Tewas, Pingsan Usai Dengar Pengumuman Lewat Speaker Masjid
Editor: Malda Hot News —Senin, 18 Januari 2021 10:50 WIB

Terasjabar.id - Kabar duka itu diterima seorang ibu di Kabupaten Subang, Jawa Barat saat sedang senam.

Anaknya, DFL (23) ditemukan tewas mengenaskan di homestaynya di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu (16/1/2021) dinihari.

Kabar meninggalnya DFL juga disiarkan langsung di speaker masjid tempat tinggalnya.

Sontak mendengar pengumuman tersebut, ibunda DFL langsung pingsan.

DFL merupakan janda muda yang berasal dari Dusun Karang Anyar, Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Ia kemudian ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan dengan tubuh penuh darah di homestaynya.

Menurut keterangan kepolisian, besar kemungkinan DFL menjadi korban pembunuhan.

Mendengar kabar DFL, seluruh keluarganya syok.

Saat hendak diwawancarai di rumah duka, pihak keluarga belum berkenan memberikan informasi.

Follow juga:

Sementara itu dikatakan ketua RT setempat, Erin, keluarga DFL mendapatkan kabar duka pada pukul 09:30 WIB.

Erin tak menyangka DFL akan pergi secepat ini.

Pasalnya baru dua hari yang lalu, Erin masih berbincang dengan DFL.

“Kami tak menyangka itu, sebab korban baru dua hari lalu masih mengobrol dengan saya," tuturnya dilansir dari TribunJabar.com.

Dijelaskan Erin, DFL merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

"Adiknya tiga ada yang masih SD ada juga udah SMP," sambungnya.

Dikatakan Erin, keluarga mengetahui DFL kerja di Cikarang bukan di Bali.

"DFL diketahui bekerja di Cikarang Kabupaten Bekasi dan hanya pulang seminggu sekali. Setahu saya kerjanya di Cikarang," imbuh Erin.

Informasi meninggalnya DFL sempat diumumkan di speaker masjid.

Erin menyebut, ibunda DFL sampai pingsan dan terus mengigau setelah mendapat kabar duka tersebut.

"Awalnya speaker masjid itu mengumumkan kabar meninggal seorang nenek, dan memang benar ada seorang nenek yang meninggal,"

"Tapi tak lama kemudian diumumkan lagi kabar meninggalnya DFL ini, tentu ibunya syok, sempat pingsan dan sekarang masih belum sadar terus mengigau," terangnya.

Keluarga tunggu jenazah

Kedatangan jenazah DFL dari Bali belum bisa dipastikan.

Pihak keluarga hingga kini masih menunggu perkembangan informasi dari pihak Polresta Denpasar.

Menurut informasi yang diterima pihak keluarga melalui kepolisian, saat ini jenazah korban masih dalam proses autopsi.

"Kami belum tahu kapan jenazahnya datang, katanya masih proses tes swab, karena harus ada bukti negatif Covid-19 sebelum autopsi," kata bibi DL, Elida, kepada Tribun Jabar, Minggu (17/1/2021).

Lebih lanjut diterangkan Elida, hingga kini pihaknya masih dalam suasana duka dan menunggu kabar terbaru dari pihak kepolisian.

Terkait autopsi, pihak keluarga sudah memberi izin kepada polisi.

"Kami membolehkan autopsi, jika itu diperlukan untuk kepentingan penyelidikan kenapa tidak?" tandasnya.

Burung gagak

Saat peristiwa nahas menimpa DFL, seekor burung gagak terus mengitari sekitaran rumahnya di daerah Subang, Jawa Barat.

Keberadaan burung gagak tersebut disadari oleh keluarga DFL.

Sabtu malam, Erin bersama warga lainnya melakukan ronda keliling di wilayah RT 18.

Erin dikejutkan dengan burung gagak yang terus mengitari rumah DFL.

"Kita ngopi di warung dekat rumah korban kebetulan masih bibinya korban,"

"Tapi kok aneh ada suara burung gagak nyaring terus mengitari sekitaran kami," tuturnya dilansir dari TribunJabar.com, Sabtu (16/1/2021)

Dari warung tempatnya kopi, kata Erin, masih berdekatan dengan rumah korban.

"Bisa dilihat sendiri ini masih satu blok di warung sama rumah korban, yang itu rumah saya hanya berjarak satu gang dan burung gagak itu muter terus di sekitar sini," pungkasnya.

Awalnya Erin bersama warga yang ikut ronda tak menaruh curiga perihal adanya burung gagak tersebut.

"Siapa yang percaya kabar burung, tapi memang semalam saya sendiri merasa aneh, padahal saya sudah pulang tapi masih terdengar, jadi merinding juga kan," kata Erin.

Meski merasakan keanehan, Erin mengaku tak berpikiran negatif.

"Meski kita tau mitos kalau ada suara burung gagak atau apapun yang aneh dimalam hari kita tetap tidak percaya namun rasa ganjil pasti ada, tapi urusan ajal mah tetap kuasa Tuhan lah yah." tuturnya.

Hingga pada keesokan harinya, keluarga mendapatkan kabar duka terkait DFL.

Dengar suara keributan

Saksi, Dianty (22) sempat mendengar suara keributan di kamar korban.

Sekira pukul 01.20 WITa, korban sedang berada di kamar lantai dua, nomor dua.

Saat itu korban sedang makan di kamar Dianty, kemudian korban keluar masuk di kamarnya nomor satu.

Sekitar pukul 01.40 wita saksi kemudian tertidur, namun tidak lama ia mendengar suara teriakan dan berisik berupa suara kaki 'gedebuk-gedebuk'.

Kemudian pada pukul 01.46 wita, saksi merasa ada yang tidak beres dengan DFL yang tinggal di sebelah kamarnya tersebut.

Dianty lantas menghubungi korban melalui WhatsApp.

"P P, aman yuk, gedebag gebeg sih siapa. P P aman...," Isi pesan whatsapp saksi ke korban.

"Setelah saya chat dia, tapi gak ada bales. Beberapa kali saya telfon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty.

Saksi yang takut terjadi hal aneh dengan korban, kemudian menghubungi penjaga homestay untuk menemani mengetuk dan mengecek korban di kamarnya.

Setelah petugas jaga datang yakni Apris Misak (25), saksi kemudian mengetuk pintu dengan penjaga homestay, namun tetap tidak ada jawaban.

Pintu korban saat itu terkunci dari dalam, kemudian penjaga homestay mengecek dengan mengintip lewat belakang dan masuk melalui kamar nomor tiga.

Tak lama, Apris mengatakan bahwa di kamar korban dilihat banyak darah dan saat itu korban dalam posisi setengah jongkok (telungkup).

"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," tambahnya.

Hal itu langsung dilaporkan ke kepolisian dan dilakukan olah TKP.

Jaket merah helm ojol

Dugaan sementara, DFL menjadi korban pembunuhan.

Di lokasi, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) selama tiga jam.

Sejumlah saksi, baik penjaga homestay, rekan serta tetangga kamar korban dimintai keterangan.

Polisi juga amankan rekaman CCTV di TKP.

"Olah TKP sudah dilakukan. Memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal. Ditemukan juga darah di seputaran TKP," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.

"Kami menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Kami masih mengumpulkan alat bukti, mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa ini," kata Danujaya, Sabtu 16 Januari 2021.

Dari rekaman CCTV di TKP, kata dia, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.

Pria itu memakai helm ojek online.

Pria tersebut mengenakan celana pendek warna biru sambil membawa handphone ketika menaiki tangga menuju lantai dua homestay.

Beberapa saat kemudian sekira pukul 02.30 Wita, DFL ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah dalam kondisi tak berbusana.

Polisi memeriksa TKP dan ditemukan beberapa atribut yang diduga digunakan pria yang menaiki tangga.

"Saat ditemukan ada jaket warna merah, helm ojek online di kamar korban serta satu pisau lipat," ujar sumber kepolisian.

Hingga kini, polisi sedang melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku pembunuh DFL.

(TribunJakarta/TribunBali/TribunJabar)




Subang Jabar Viral Bali


Loading...