Memasuki Hari Ke-9, Tim SAR akan Cari Korban di Lokasi Banyak Serpihan Badan Pesawat Sriwijaya Air

Memasuki Hari Ke-9, Tim SAR akan Cari Korban di Lokasi Banyak Serpihan Badan Pesawat Sriwijaya Air
(Liputan6.com/Faizal Fanani : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 17 Januari 2021 11:37 WIB

Terasjabar.id - Pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air memasuki hari ke-9. Tim SAR akan fokus mencari korban di titik yang banyak didapati serpihan pesawat yang ada di dasar laut.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS, menyatakan pihaknya berharap bagian tubuh korban akan ditemukan tak jauh dari lokasi tersebut.

"Ya tentu lebih difokuskan kepada titik-titik di mana di situ banyak serpihan-serpihan. Karena kalau serpihan di situ otomatis juga kalo nanti masih ada bagian tubuh tidak jauh dari situ," ucap Rasman di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1).

Sementara di atas permukaan, tim SAR akan memperluas area pencarian bukan hanya terbatas di empat titik yang sebelumnya telah ditentukan. Pencarian di atas permukaan laut bergantung pada sejumlah faktor, semisal arah angin dan kondisi cuaca.

"Sementara untuk di atas permukaan, tetap kita tidak fokus pada empat sektor tapi kita perluas, dengan pelajari dari kondisi cuaca khususnya angin. karena angin ini akan membawa arus dan cenderung kepada dari utara ke selatan berarti lebih kepada pantai, pantai utara dari kepulauan ini," ujarnya.

Rasman juga menyampaikan bahwa jumlah temuan bagian tubuh korban hingga saat ini masih sama seperti kemarin, yakni 298 kantong jenazah.

"Seperti yang saya sampaikan untuk hasil untuk bagian tubuh atau body part tetap masih 298 kantong, kemudian serpihan kecil 54, kemudian potongan besar 51. kemudian FDR 1 unit. Sementara untuk CVR kita masih mencari jadi hari ini mudah-mudahan kita bisa mendapatkan sehingga bisa melengkapi data yang dibutuhkan KNKT untuk proses penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," tukasnya.

FOLLOW JUGA :

Tim SAR juga menargetkan untuk menemukan cockpit voice recorder (CVR) pada hari ini. "Dan yang enggak kalah penting juga isi dari CVR itu harapan kita bisa temukan untuk hari ini," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).

Menurut dia, CVR amat diperlukan bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna melengkapi data investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu itu.

"Sementara untuk CVR kita masih mencari jadi hari ini mudah-mudahan kita bisa mendapatkan sehingga bisa melengkapi data yang dibutuhkan KNKT untuk proses penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," katanya.

CVR atau dan perekam suara kokpit merupakan salah satu bagian dari kotak hitam atau black box pesawat. Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Disadur dari Merdeka.com 

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak Bandara Internasional Supadio Kubu Raya Jatuh. Tim SAR


Loading...