Setelah Diguncang Gempa Magnitudo 6,2, Aliran Listrik di Majene Padam

Setelah Diguncang Gempa Magnitudo 6,2, Aliran Listrik di Majene Padam
(Merdeka.com/Ahmad Udin : Google)
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 15 Januari 2021 09:04 WIB

Terasjabar.id - Aliran listrik di wilayah Majene, Sulawesi Barat, padam setelah diguncang gempa magnitudo 6,2. Pemadaman listrik dilakukan demi keamanan setelah sejumlah bangunan rusak dan longsor akibat diguncang gempa.

"Masih dikomunikasi di sana listrik padam sementara," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (15/1).

Diketahui, gempa magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, merusak sejumlah bangunan dan mengakibatkan korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju melaporkan 3 orang meninggal, 24 mengalami luka dan 2.000 warga mengungsi akibat gempa magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) sekitar pukul 01.28 WIB.

"Data per Jumat (15/1), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Raditya.

Sejumlah bangunan turut terdampak gempa magnitudo 6,2. BPBD melaporkan bangunan yang rusak di antaranya sebuah hotel dan kantor Gubernur Sulawesi Barat.

"Kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB). Jaringan listrik masih padam pascagempa," kata dia.

Dari data sementara dilaporkan BPBD Majene gempa juga mengakibatkan longsor di 3 titik. Serta 62 rumah dilaporkan rusak.

"Sementara itu, BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB)," kata dia.

Dampak gempa juga tak hanya material. Tiga warga juga dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang berpusat 6 kilometer timur laut Majene, dan terjadi sekitar pukul 01.28 WIB.

FOLLOW JUGA :

"Data per Jumat (15/1), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Raditya.

BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.

Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa Magnitudo 6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV-V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan. Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

"Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Jumat (15/1).

Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Gempa kuat dengan magnitudo 6,2 dirasakan warga Majene pada Jumat (15/1) dini hari. Gempa magnitudo 5,9 sebelumnya juga kuat dirasakan warga di beberapa kabupaten pada Kamis (14/1) siang. 


Disadur dari Merdeka.com 

Aliran Listrik Majene Sulawesi Barat Gempa BPBD BMKG


Loading...