Riwayat Kesehatan Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia

Riwayat Kesehatan Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal Dunia
Editor: Malda Hot News —Kamis, 14 Januari 2021 15:25 WIB

Terasjabar.id -- 

Syekh Ali Jaber, pendakwah sekaligus ahli tilawah Alquran, meninggal pada Kamis (14/1) pagi tadi. Dari unggahan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber berpulang di RS Yarsi pukul 8.30 WIB.

Sebelum wafat, Syekh Ali Jaber mengumumkan bahwa dirinya positif Covid-19 pada Selasa (29/12) lalu. Kemudian pada Rabu (30/12), ia dirawat di ruang ICU. Kabar ini disampaikan oleh akun pribadi milik Syekh Ali Jaber, @syekh.alijaber. Disebutkan pula bahwa Ali belum bisa memberikan keterangan apapun karena tidak diperkenankan membawa perangkat seluler selama perawatan.


"Beliau tidak bisa menggunakan HP. Terima kasih untuk semua doa dan perhatiannya, jazakallahu khoiran," lanjut unggahan tersebut.

Syekh Ali Jaber memang kerap melakukan tes PCR dan hasilnya negatif. Namun sebelum tes terakhir pada akhir Desember 2020 lalu, ia sempat merasakan gejala panas dan batuk-batuk. Baru setelah dinyatakan positif Covid-19, ia mengalami demam, batuk, hingga sesak napas.

Dirinya sempat menjalani karantina mandiri. Karena tidak kuat, Syekh Ali Jaber langsung dirujuk ke rumah sakit. Kemudian beberapa hari tidak terdengar kabarnya, pada Senin (4/1), kondisi Syekh Ali Jaber sempat dikabarkan membaik.

Rupanya kabar baik tak berlangsung lama. Syekh Ali Jaber berpulang tadi pagi pukul 8.30 WIB. Rekan sesama pendakwah, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan jelang tutup usia, Ali sudah bebas dari Covid-19. Hanya saja Ali sudah mengalami masalah dengan paru-parunya.

"Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid-19," tuturnya.

Yusuf mengungkapkan Syekh Ali Jaber sudah menggunakan ventilator selama 16 hari. Ia pun semalam mendapat kabar bahwa Ali mengalami kritis dan akan dipasang alat jantung.

Pengaruh Covid-19 ke paru-paru

COVID-19 dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, dari ringan hingga kritis. Orang dewasa yang lebih tua dan orang yang memiliki kondisi kesehatan lain seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes mungkin memiliki gejala yang lebih serius.

Ketika virus masuk ke dalam tubuh Anda, ia bersentuhan dengan selaput lendir yang melapisi hidung, mulut, dan mata Anda. Virus memasuki sel yang sehat dan menggunakan sel tersebut untuk membuat bagian-bagian virus baru. Ini berkembang biak, dan virus baru menginfeksi sel di dekatnya.

Mengutip WebMD, Virus corona baru dapat menginfeksi bagian atas atau bawah saluran pernapasan Anda. Ini berjalan di saluran udara Anda. Lapisannya bisa menjadi iritasi dan meradang. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat mencapai hingga ke alveoli Anda.

Saat infeksi menyebar ke saluran pernapasan Anda, sistem kekebalan Anda melawan balik. Paru-paru dan saluran udara Anda membengkak dan meradang. Ini bisa dimulai di satu bagian paru-paru Anda dan menyebar.

Sekitar 80% orang yang menderita COVID-19 mengalami gejala ringan hingga sedang. Anda mungkin mengalami batuk kering atau sakit tenggorokan. Beberapa orang menderita pneumonia, infeksi paru-paru di mana alveoli meradang.


(els/chs/CNN)

Syekh Ali jaber Ustaz Yusuf Mansur Rs Yarsi


Loading...