Benarkah Setelah Vaksin COVID-19 Masih Kena Virus Corona? Ahli Imunisasi: Bisa, Tapi Tidak Parah

Benarkah Setelah Vaksin COVID-19 Masih Kena Virus Corona? Ahli Imunisasi: Bisa, Tapi Tidak Parah
Editor: Malda Hot News —Rabu, 13 Januari 2021 09:07 WIB

Terasjabar.id - 

Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro menyebut, seseorang tidak langsung 100 persen kebal setelah disuntik vaksin COVID-19. Perlu waktu untuk meningkatkan antibodi di dalam tubuh.

"Jadi kalaupun ia sudah diimunisasi kena COVID-19 InsyaAllah tidak berat kalau dia memang imun, karena kita tidak bisa tahu apakah virus yang kena itu ganas," kata Prof Sri dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (11/1/2021).

"Lalu, setelah disuntik dua kali, itu kita nggak langsung tinggi antibodinya, kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai 1 bulan baru dia maksimal antibodi," tambahnya.

Selain itu, Prof Sri juga mengingatkan, ketika seseorang masih rentan untuk terpapar virus Corona COVID-19 masker yang digunakan tidak boleh lepas. Dan ditambah orang-orang nggak menolak untuk divaksin.

"Itu yang menjadi semuanya tidak aman, maka di sini harus sama-sama kita diimunisasi bersama-sama imun," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin COVID-19 Sinovac. Pemberian EUA ini tepat dua hari sebelum vaksinasi COVID-19 serentak dilakukan di Indonesia, yakni 13 Januari 2021 mendatang.

"Pada Senin 11 Januari, Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac yg bekerjasama dengan bio farma," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).(Detik)

ITAGI Viral Indonesia Vaksin Corona Vaksinasi Corona


Loading...