Kesaksian Nelayan yang Hanya Berjarak 100 Meter dari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

Kesaksian Nelayan yang Hanya Berjarak 100 Meter dari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182
Gambar Ilustrasi
Editor: Malda Hot News —Selasa, 12 Januari 2021 11:17 WIB

Terasjabar.id - Detik-detik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terjatuh ternyata sempat dilihat oleh tiga orang nelayan pencari ikan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/11/2021) lalu.

Kesaksian ketiga nelayan itu pun disampaikan kepada Polres Kepulauan Seribu sesaat usai kejadian naas tersebut.


Namun memang, ketiga nelayan tidak melihat langsung bentuk pesawat tersebut jatuh.

"Kemarin itu ada tiga nelayan memberikan informasi awal pada saat jatuhnya pesawat ini karena mereka tidak melihat langsung pesawat jatuh itu tidak," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu di Kapal KN SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).

Dijelaskan Eko, ketiga nelayan itu bercerita kondisi perairan saat itu tengah dilanda hujan lebat sekitar pukul 15.00-15.30 WIB pada Sabtu (9/1/2021).

Seketika aktivitasnya terhenti karena mendengar suara dentuman keras.

Ketiga nelayan mendengar jelas dentuman itu karena jaraknya hanya sekitar 100 meter dari lokasi pesawat tersebut jatuh.

Yang semakin meyakinkan, adanya air naik beserta serpihan logam ke atas setinggi 15 meter.

"Nelayan itu mendengar suara dentuman keras sekali terus air naik ke atas sampai 15 meter."

"Situasi pada saat itu hujan deras, dia perkirakan antara 100 sampai 150 meter jaraknya dengan lokasi. Di hujan deras sebenarnya untuk penglihatan jarak pandang itu nggak bisa terlalu keliatan," ungkapnya.

Awalnya, ketiga nelayan itu tidak curiga itu merupakan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang terjatuh.

Menurut Eko, ketiga nelayan itu khawatir adanya tsunami.

"Dikira apa ini, bencana tsunami dan sebagainya ternyata setelah air itu naik ada serpihan-serpihan itu diduga ada jatuh kapal, mereka melaporkan kapospol, kemudian lapor ke kapolsek akhirnya kan kita tindak lanjuti laporan keatas," jelasnya.

Usai kejadian, ia menuturkan tidak ada satu pun nelayan yang berani mendekat ke lokasi kejadian.

Ia juga tak mengetahui apakah ada penumpang yang masih hidup sesaat usai kejadian.

"Mereka nggak berani mendekat beralasan dikira musibah tsunami atau apa, mereka masih bertanya-tanya apa ini, makanya mereka langsung cepet kembali, langsung lapor," pungkasnya.

Kisah Sang Pilot, Kapten Afwan

Captain Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 adalah kakak kelas Arie Untung saat SMA.

Afwan menerbangkan pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Sabtu (9/1/2021).

Arie Untung menceritakan sosok Afwan yang sempat bertemu dengannya walaupun sebentar.

Afwan rupanya pernah mengikuti salah satu pengajian yang diadakan di rumah Arie Untung.

Arie Untung yang bertanya pada temannya itu diberi foto ketika Afwan datang ke pengajian.

Dalam foto yang dibagikan di Instagram Aire Untung itu, Afwan mengenakan kemeja motif kotak-kotak.

Ia juga mengenakan peci putih.

"Alm bang H Afwan (ikatila 85), waktu ikut pengajian di rumah antum bro," begitu bunyi pesan yang diterima Arie Untung.

Captain Afwan (kanan), pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Captain Afwan (kanan), pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182. (ist)

Arie Untung mendoakan Afwan meninggal secara husnul khotimah.

"Capturean wa kmrn sama temen alumni sekolah baru mau nanya udah langsung dijawab

Semoga kelak dia inget aku saat bertemu Mu ya Rabb ku

Walau aja mungkin perjumpaan mungkin cuma sejenak tapi semoga kesalahanku sekecil apapun di hari itu beliau maafin

Insya Allah Husnul khotimah urang awak sungai jambu tanah datar piliang Capt Afwan Zamzami," tulis Arie Untung.

Di postingan sebelumnya, Arie Untung menceritakan sosok Afwan.

Afwan merupkaan pribadi penyabar, taat beribadah, dan senang bersedekah.

Masa Lalu Captain Afwan

Captain Afwan adalah pilot dari pesawat Sriwijaya Air SJ812 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Captain Afwan adalah warga Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Oleh warga sekitar, sosok Captain Afwan dikenal sebagai orang baik.


Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bogor, Captain Afwan adalah pria lulusan ikatan dinas pendek (IDP) IV.

Sementara itu, keponakan Captain Afwan, Muhammad Akbar menyebut, pamannya itu dulunya sempat menjadi penerbang TNI AU sekitar tahun 1990-an.

"Beliau sebelumnya penerbang TNI AU," ujarnya, Sabtu (9/1/2021).

Kini, presenter Arie Untung juga mengungkapkan mengenai masa lalu Captain Afwan.

Captain Afwan ternyata adalah kakak kelas Arie di SMAN 38 Jakarta angkatan 1985.

Arie Untung memang belum sempat bertemu dengan Captain Afwan.

Namun, banyak kisah-kisah baik dari pilot tersebut.

"Pilot #sj182 Capt H Afwan ternyata adalah kakak kelasku di @sman38.jakarta angkatan 85, beda jauh angkatannya belum sempat ketemu tapi banyak kisah2 baik mengenai beliau," tulis @ariekuntung, dikutip TribunJabar.id, Minggu (10/1/2021).

Lebih lanjut Arie Untung juga mengungkapkan, Captain Afwan ternyata juga adalah seorang ustaz.

Captain Afwan dikenal sabar dan selalu mengajak orang lain untuk Salat.

"Di kantor ternyata beliau adalah seorang ustadz, oramgnya sabar banget, Selalu memakai kopiah putih
Selalu mengajak orang lain sholat," tulisnya.

Kemudian, lanjut Arie Untung, anak dari Captain Afwan juga disekolahkan di SDIT di Cibinong.

"Anaknya pun disekolahkan di sebuah SDIT di Cibinong, silakan digeser kabarnya status terakhir wa nya adalah sebuah pengingat buat banyak orang."

"Terlihat beliau sudah mempersiapkan bangak hal untuk pertemuannya dengan Allah."

"Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu."

"Selamat jalan bang Haji Afwan," tulis @ariekuntung.

Sriwijaya Air Hilang Kontak

Diketahui penumpang pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak diduga di sekitar Kepulauan Seribu berjumlah 62 orang.

Sebelumnya diberitakan jumlah penumpang adalah 59 orang.

Distrik Manajer Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman mengatakan 62 orang penumpang pesawat PK-CLC Sriwijaya Air sudah termasuk kru yang bertugas.

Hal tersebut diwartakan oleh Iksan Ginajar, dikutip Tribunjabar.id dari tayangan siaran langsung KompasTV, Sabtu (9/1/2021).

Sebelumnya dilaporkan, pesawat Sriwijaya FC hilang kontak dalam penerbangan rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021).

Dalam pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dengan nomor registrasi SJ 182 itu terdapat 62 penumpang (sebelumnya ditulis 56 penumpang).

Saksi mata melaporkan melihat adanya benda jatuh di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Namun belum bisa dikonfirmasi apakah benda jatuh itu adalah dari pesawat Sriwijaya Air.

Dalam program berita Kompas TV Sabtu sore dilaporkan, dugaan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak adalah Pulau Laki.

Pulau tersebut berada di antara Pulau lancang dan Pulau Tidung.

Pesawat ini hilang kontak pada pukul 14.30 WIB.

Jadwal awal 13, 25 WIB, lalu boarding 13.56 WIB, dan dijadwalkan akan sampai ke Pontianak pada pukul 15.15 WIB.

Pesawat dengan kode penerbangan SJ182 itu terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) dengan tujuan Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (PNK).

Di laman flighradar24.com, tertera informasi pesawat tersebut terjadwal berangkat pada pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 15.15 WIB.

“SJ182 PKCLC, STD 13:25WIB, Stand : D52, Off Block 14:13WIB, Takeoff 14:36WIB. Lost contact, semoga selamat,” begitu informasi yang diterima Wartakotalive, Sabtu (9/1) sekitar pukul 16.50 WIB.

Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah takeoff dari bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.


Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak.

Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24 menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.

Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.

Namun data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.

Pesawat nampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, namun tiba-tiba ketinggian dan kecepatan pesawat turun drastis.

Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 115 knots.

Sumber dalam KompasTekno di Departemen Perhubungan mengonfirmasi bahwa pesawat hilang kontak sesaat setelah take off.

Pesan broadcast yang beredar di komunitas penerbangan, yang ditujukan kepada Direktur Navigasi penerbangan, juga menyatakan hal yang sama:

Dengan hormat disampaikan laporan awal lost contact pesawat Sriwijaya dg data2 sbb :
Callsign : SJY182

Type : B737-500

Reg: PKCLC

Route : WIII-WIOO

Last contact : 11 Nm north CGK pd pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000ft on climb to 13.000ft

Demikian informasi awal yg dapat kami sampaikan. Terimakasih

Belum diketahui berapa penumpang yang diangkut dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ182.

(Tribunjabar.id)

Sriwijaya Air Pramugari Viral Nelayan


Loading...