UPDATE Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Dipastikan Laik Terbang Sebelum Jatuh, 9 Bulan Tak Terbang

UPDATE Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Dipastikan Laik Terbang Sebelum Jatuh, 9 Bulan Tak Terbang
Editor: Malda Hot News —Selasa, 12 Januari 2021 08:38 WIB

Terasjabar.id - Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dinyatakan dalam kondisi laik udara sebelum terbang dan mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, pesawat Boeing 737-500 yang digunakan Sriwijaya Air telah mengantongi Sertifikat Kelaikudaraan yang berlaku hingga 17 Desember 2021.

Menurut Adita, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah melakukan pengawasan rutin dalam rangka perpanjangan sertifikat pengoperasian pesawat Sriwijaya Air pada November 2020.

"Hasilnya, pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air ini telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan tersebut," ujar Adita dalam keterangannya, Senin (12/1/2021).

Sementara itu menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, pengawasan sertifikasi pengoperasian pesawat meliputi semua hal.

"Salah satunya yaitu memeriksa semua pesawat maskapai yang diparkir atau tidak dioperasikan, untuk memastikan pesawat tersebut masuk ke dalam program penyimpanan dan perawatan," kata Novie.

Novie mengatakan, berdasarkan data yang ada bahwa pesawat Sriwijaya SJ 182 masuk hanggar pada 23 Maret 2020 dan tidak beroperasi sampai dengan bulan Desember 2020.

Itu berarti sekitar 9 bulan pesawat tersebut tak terbang.

"Kemudian kami juga telah melakukan inspeksi pada 14 Desember 2020 terhadap pesawat tersebut."

"Lalu pada 19 Desember 2020, pesawat mulai beroperasi kembali tanpa penumpang dan pada tanggal 22 Desember 2020, pesawat beroperasi kembali dengan penumpang," ujar Novie.

RS Polri Sudah Terima 16 Kantong Berisi Potongan Tubuh

Kepala Biro Penmas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan RS Polri Kramat Jati hingga Senin (11/1/2021) pagi telah menerima 16 kantong berisi potongan tubuh korban dan juga 3 kantong properti dari Sriwijaya Air SJ-182.

Brigjen Rusdi Hartono juga mengatakan RS Polri juga telah mendapat 40 sampel DNA.

Dengan rincian 14 sampel itu kita dapatkan di RS Polri di Kramat Jati, kemudian 24 sampel didapatkan dari Pontianak, satu sampel dari Jawa Timur, kemudian satu sampel dari sulawesi selata,

"Sampai saat ini berjumlah 40 sampel DNA yg telah diterima oleh tim DVI," kata Brigjen Rusdi pada konferensi pers, Senin (11/1/2021) di RS Polri Kramat Jati.

Brigjen Rusdi mengatakan tim dvi telah melaksanakan sejumlah kegiatan yakni pengumpulan data antemortem berupa data umum, dan data fisik dari korban sebelum korban meninggal dunia

Seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian ataupun aksesoris yang digunakan terakhir oleh korban.

Selain itu juga tim DVI juga akan mengumpulkan data warna kulit, warna dan jenis rambut, golongan darah maupun tanda-tanda spesifik yang ada pada korban sebelum korban meninggal dunia.

"Ini kegiatan pengumpulan data antemortem," kata Rusdi.

Tim DVI juga akan melakukan pengumpulan data post mortem berupa data fisik yang didapat melalui personal identification oleh tim dvi setelah korban meninggal dunia.

Data-data tersebut antara lain berupa ciri-ciri korban secara spesifik, konstruksi gigi geligi dan sebagainya.

Apabila data kedua ini telah didapat yaitu data antemortem dan postmortem maka akan data tindakan lanjut yaitu tim forensik dari dvi akan melakukan pencocokan antara data antemortem dan posmortem.

"Ketika diketemukan kecocokan antara dua data tersbeut maka status korban dinyatakan teridentifikasi ini kegiatan2 yang dilakukan oleh tim dvi," katanya.

Kedepan anggota pos antemortem akan melaksanakan kegiatan identifitikasi terhadap kantong jenazah yang telah diterima.

Petugas juga akan terus menghimpun dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari keluarga korban.

"Itu saja rekan- sekalian update sekarang yg bisa kami sampaikan mudah-mudanan informasi ini bisa bermanfaat untuk masyarakat secara umum dan tugas-tugas kita ke depan akan kita laksanakan selesaikan secara optimal," katanya.

(Tribunjabar.id)

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak Bandara Internasional Supadio Kubu Raya Mahasiswa Jatuh


Loading...