Monumen Titik Nol KM Di Tamkot Mengundang Pro Kontra

Monumen Titik Nol KM Di Tamkot Mengundang Pro Kontra
Editor: Malda Teras Kuningan —Sabtu, 9 Januari 2021 09:48 WIB

Terasjabar.id, Kuningan - Revitalisasi alun-alun kota Kuningan merupakan program Gubernur Jawa Barat H Ridwan Kamli dengan tujuan menata ulang dan memperindah 'paru-paru Kota'. Salah satunya telah di bangun monumen titik nol kilometer (TNK) di lokasi yang strategis di sudut relief dekat pohon beringin.

Monumen titik nol kilometer yang dibangun di area tersebut, merupakan tanda bahwa wilayah tersebut merupakan Pusat Kota Kuningan.

Gambar

Sementara TNK lama masih berada di jajaran toko Jalan Siliwangi Kuningan. Tepatnya berada diatas trotoar antara toko emas macan dan karmina. Dibangunannya titik nol kilometer tersebut sempat mengundang pro dan kontra kalangan masyarakat. Namun menurut Bupati H. Acep Purnama, titik nol kilometer itu, sebenarnya tidak ada pemindahan, karena titik nol kilometer Kuningan tetap masih ada ditempat yang lama, yakni di jalan Siliwangi depan toko Macan dan Karmina, yang ada dekat Tamkot itu adalah monumen". Hal tersebut disampaikan Bupati Acep Purnama saat diwawancarai terkait bangunan monumen TNK, Jumat (8/1-2021).

Alun-alun Kuningan itu dikenal sebagai Taman Kota merupakan bagian dari revitalisasi karena tidak hanya penataan alun-alun (Taman Kota Kuningan) tetapi termasuk Masjid Agung Syiarul Islam dan dibangun jembatan penyebrangan orang (JPO) yang membentang dari masjid Agung Syiarul Islam menuju alun-alun, dengan biaya sebesar Rp 14,3 miliar. Dana revitalisasi diperoleh dari Pemprov Jawa Barat, terang Acep.

Gambar

Sementara itu, titik nol kilometer kini jadi ajang selfi warga masyarakat dan pelancong yang melintas maupun yang singgah di Taman Kota Kuningan. Meski Tamkot belum diresmikan, tapi masyarakat sudah banyak yang hadir ke alun-alun untuk melihat 'wajah baru' Taman Kota Kuningan.

H Uca Sunarsa warga Jalan Sawahwaru Kuningan saat berada di lokasi "tamkot'' menuturkan, dengan adanya revitalisasi 'wajah baru' alun-alun ini, terasa lebih artistik, lebih terbuka dan lebih luas setelah pagar tembok sekeliling masjid Syiarul Islam dan pagar besi yang membelah jalan dibongkar, ujar dia. Hal yang klasik adalah menjaga dan merawatnya terkadang tidak optimal, pungkas dia.(H WAWAN JR)

Titik 0 KM Taman Kota Kuningan


Loading...