Menteri Agama Minta Guru Agama Bina Organisasi Siswa untuk Memperkuat Moderasi Beragama

Menteri Agama Minta Guru Agama Bina Organisasi Siswa untuk Memperkuat Moderasi Beragama
(CNN Indonesia : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 3 Desember 2020 13:54 WIB

Terasjabar.id - Menteri Agama Fachrul Razi meminta para guru agama ikut secara intensif memberikan pembinaan pada berbagai aktivitas siswa. Hal tersebut sebagai penguatan moderasi beragama dilakukan Kemenag melalui berbagai aspek, tidak terkecuali pada pendidikan agama dan keagamaan.

Oleh sebab itu, Fachrul meminta para guru agama ikut secara intensif memberikan pembinaan pada berbagai aktivitas siswa.

"Saya minta guru dan pengawas pendidikan agama lebih intens berpartisipasi dalam memberikan pembinaan atas organisasi siswa," kata Fachrul saat memberikan sambutan pada FGD Praktik Baik Inisiatif Pencegahan Kekerasan (IPK) / Preventing Violence Extremism (PVE) di Sekolah, Kamis (3/12).

"Guru PAI perlu secara optimal memainkan peranan strategisnya, termasuk dalam membina aktivitas keagamaan dan menguatkan moderasi beragama para siswa," lanjut Menag.

FOLLOW JUGA :

Fachrul menuturkan tiga jalur yang bisa saja menjadi pintu masuk ekstremisme beragama ke sekolah. Pertama, jalur guru. Guru adalah pemegang peran terpenting dalam proses transformasi pengetahuan di sekolah.

Kedua, jalur organisasi siswa ekstra kurikuler bidang keagamaan yang mengambil pola mentoring dengan pelibatan aktor yang memiliki ikatan atau jaringan yang memiliki pemahaman keagamaan ekstrems.

Ketiga, jalur kurikulum pendidikan. Kurikulum sebagai acuan/rujukan para guru dalam menyampaikan pemahamannya, termasuk kurikulum pendidikan agama.

"Meski, tidak selalu pintu masuk pemikiran ekstrem ini melalui kurikulum pendidikan agama, karena bisa saja disisipkan melalui mata pelajaran umum," kata Fachrul.

Sementara itu Fachrul mengapresiasi penerbitan buku kumpulan praktik baik implementasi Inisiatif Pencegahan Kekerasan (IPK). Hasil best practice IPK tersebut adalah modeling pencegahan kekerasan pada jenjang pendidikan menengah.

Hal tersebut akan semakin menambah referensi bagi para pihak yang berkepentingan, terutama guru pendidikan agama dan sekolah untuk turut berkontribusi dalam mencegah tumbuh kembangnya ekstremisme dalam beragama.

"Saya berbahagia karena moderasi betul-betul sudah menjadi manhaj seluruh masyarakat. Mari kita bersama-sama dan saling bahu membahu melakukan pengarusutamaan moderasi beragama dalam berbagai lini kehidupan dan juga di berbagai jenjang Pendidikan," ungkap Fachrul.

Sebelum diketahui, Kementerian Agama telah bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud dalam mereview kurikulum pendidikan agama. Saat ini, Kemenag telah menerbitkan 12 buku Pendidikan Agama Islam dengan muatan moderasi. 


Disadur dari Merdeka.com 

Menag Guru Agama Pandemi Covid-19 Prokes Aktivitas Siswa


Loading...