Guguran Lava Pijar Disertai Awan Panas dari Kawah Jonggring Saloko, Status Semeru Dievaluasi

Guguran Lava Pijar Disertai Awan Panas dari Kawah Jonggring Saloko, Status Semeru Dievaluasi
(SINDOnews/Yuswantoro : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 2 Desember 2020 10:52 WIB

Terasjabar.id - Guguran lava pijar disertai awan panas dari kawah Jonggring Saloko, membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), berencana mengevaluasi status Gunung Semeru.

Hingga saat ini, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, statusnya masih waspada atau level II. Guguran lava pijar terjadi pada Sabtu (28/11/2020) dini hari, dan Selasa (1/12/2020) dini hari.

Pada guguran lava pijar pertama, material vulkanik meluncur hingga sejauh 1 km dari kawah. Namun, pada guguran kedua, menurut petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofyan material vulkanik meluncur hingga sejauh 11 km, masuk ke Besuk Kobokan.

Dua Kali Terjadi Luncuran Lava Pijar Disertai Awan Panas, Status Semeru Dievaluasi



"Material vulkanik pada guguran lava pijar kedua bisa mencapai sejauh 11 km, karena pada saat bersamaan terjadinya guguran lava pijar, juga terjadi awan panas letusan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Dia juga menjelaskan, guguran lava pijar yang terjadi dari kawah Jonggring Saloko, dipicu oleh adanya desakan magma dari dalam kawah dan kondisi lidah lava atau kubah lava yang labil.
Namun aktivitas vulkanik tersebut terjadi fluktuatif. Setelah terjadi guguran lava pijar pada Senin (1/12/2020) dini hari, hingga pukul 05.30 WIB, menurut Sofyan kondisinya kembali tenang.

Disadur dari Republika.co.id

PVMBG Kementerian ESDM Gunung Semeru Evaluasi Statis


Loading...