PHRI Kabupaten Sumedang Mengkritisi Sejumlah Obyek Wisata yang Berada di Kawasan Waduk Jatigede, Dinilai Sama dan Tidak Ada Bedanya

PHRI Kabupaten Sumedang Mengkritisi Sejumlah Obyek Wisata yang Berada di Kawasan Waduk Jatigede, Dinilai Sama dan Tidak Ada Bedanya
(Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 25 Oktober 2020 12:08 WIB

Terasjabar.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang mengkritisi sejumlah obyek wisata yang berada di Kawasan Waduk Jatigede karena kondisinya dinilai sama atau tidak ada bedanya.

Ketua PHRI Kabupaten Sumedang, Nana Mulyana mengatakan, seperti obyek wisata Tegal Jarong hingga saat ini masih jauh dikatakan layak untuk dikunjungi, tetapi cukup bagus untuk pasar tertentu, terutama wisatawan lokal.

"Saya melihat seluruh destinasi yang ada di Jatigede ini semuanya sama. Dari mulai bentuk bangunan, menu makan, dan destinasi yang ditawarkan juga sama. Tidak ada pembeda, ini yang jadi masalah," ujar Nana yang juga pemilik Obyek Wisata Kampung Karuhun saat ditemui di Jatigede, belum lama ini.


Padahal, kata dia, masyarakat Sumedang cenderung populis, sehingga dia menyarankan beberapa solusi agar kondisi obyek wisata di Kawasan Jatigede bisa maju dan banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

FOLLOW JUGA :

"Pertama kita harus melihat, bahwa destinasi itu harus berkaitan dengan budaya. Jadi, kalau targetnya budaya harus diadakan seni tradisi, tetapi tidak dalam bentuk dan konsep yang sama," katanya.

Untuk itu, Nana menyarankan agar obyek wisata di Sumedang, khususnya di Kawasan Jatigede, harus menerapkan one product one village agar wisatawan yang datang ke satu tempat, bisa datang ke tempat lain.

"Jadi, saya lebih menyarankan one product one village, satu desa satu produk dan ini harus ada pengaturan bersama," ucap Nana.

Sementara saat pandemi Covid-19, kata dia, ini menjadi sebuah kesempatan bagi para pengelola obyek wisata untuk fokus menggaet wisatawan lokal setelah ditinggalkan wisatawan dari luar daerah.

Tetapi, kata Nana, disaat penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB), ini semua pengelola harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik, supaya tidak terjadi klaster penyebaran Covid-19.

"Biasanya Sumedang, menjadi daya tarik wisatawan asal Jakarta, Bandung, dan lain sebagianya. Tetapi dimasa sekarang ini wisatawan dari luar daerah itu menurun," ujarnya.

Atas hal tersebut, ucap Nana, ini menjadi sebuah tantangan agar pengelola obyek wisata mengelola secara profesional agar warga lokal bisa berwisata di Sumedang supaya kondisinya bisa semakin meningkat.

"Saya yakin, kebangkitan pariwisata di Sumedang ini akan segera terlihat," kata Nana.



Disadur dari Tribunjabar.id

PHRI Kabupaten Sumedang Obyek Wisata Kawasan Waduk Jatigede Pandemi Covid-19


Loading...