PMI Jember Siaga Satu, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi akibat La Nina

PMI Jember Siaga Satu, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi akibat La Nina
(iNews.id/istimewa : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 25 Oktober 2020 11:13 WIB

Terasjabar.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Jember siaga satu, mengantisipasi kemungkinan bencana hidrometeorologi selama beberapa bulan ke depan. Organisasi kemanusiaan ini menyiagakan relawan dan seluruh sumber daya untuk mengatasi kemungkinan bencana akibat anomali cuaca saat ini.

“Kami semua siga satu. Sejak kemarin kami terus berkoordinasi mengantisipasi berbagai kemungkinan akibat anomali cuaca ini. Sebab, potensi bencana cukup besar seperti banjir, puting beliung hingga tanah longsor,” kata ketua PMI Kabupaten Jember EA Zaenal Marzuki, Minggu (25/10/2020).

Zaenal mengatakan, saat ini sedang terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang. Kondisi ini mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan akumulasi curah hujan hingga 40 persen.

“Kami berharap tidak terjadi bencana alam, tetapi kami tetap menyiagakan diri. Semua sumber daya PMI dari pengurus, pegawai dan relawan disiagakan mulai dari cek sarana prasarana bencana sampai kesiapan relawan,” katanya.

FOLLOW JUGA :

Namun, karena saat ini sedang pandemi Covid-19, PMI Jember tidak membuka posko seperti biasanya. “Tetapi kami akan optimalkan call center. Kami membuka layanan informasi dan komunikasi 24 jam,” katanya.

Sebelumnya, Sekjen PMI, Sudirman Said mengatakan, PMI telah menyusun kebijakan nasional tentang Tanggap Darurat Banjir (TDB) dan akan menjabarkannya ke PMI provinsi dan kabupaten/kota.

“Kami buat kebijakan nasional, kemudian dijabarkan dan disosialisasikan ke PMI di daerah. Kami juga melibatkan masyarakat dalam aksi dini kesiapsiagaan ini untuk memaksimalkan peran anggota SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) PMI di tingkat desa,” katanya.

Menurut Sudirman, hingga tahun 2020, anggota Sibat PMI telah mencapai 20.100 personel, tersebar di 1.005 desa di 23 provinsi di Indonesia.

Diketahui, fenomena La Nina berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, puting beliung dan tanah longsor. Puncak dampak La Nina akan mulai terjadi pada bulan November tahun ini dan diprediksi berakhir di bulan Maret atau April 2021.

Disadur dari iNews.id

PMI Jember Bencana Hidrometeorologi Pandemi Covid-19 Anomali Cuaca


Loading...