Gubernur Bali Wayan Koster Yakin Arak Bali Bisa Bersaing dengan Vodka

Gubernur Bali Wayan Koster Yakin Arak Bali Bisa Bersaing dengan Vodka
(Facebook Pemprov Bali Via iNews.id)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 22 Oktober 2020 10:09 WIB

Terasjabar.id - Gubernur Bali Wayan Koster meyakini arak Bali bisa bersaing dengan minuman lain. Apalagi dengan minuman khas tradisional negara lain seperti sake dan vodka.

"Saya terus promosikan, sampai di Jakarta. Di kalangan wisatawan banyak yang memuji kualitas arak Bali. Karena itu, saya yakin nantinya akan semakin berkembang menjadi sebuah industri, bersaing dengan sake, soju atau vodka," kata Koster, Rabu (21/10/2020).

Menurut dia, kemajuan perkembangan arak Bali menuju pada arah industri didorong oleh terbitnya Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

"Sejak dikeluarkannya Pergub Nomor 1 Tahun 2020, kebijakan ini membawa berkah bagi petani dan pembuat arak tradisional. Arak Bali sudah sangat terangkat dan makin diminati banyak orang," ucapnya.

Kebijakan Pergub tersebut, kata dia, berdampak peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama terhadap upaya mengangkat produk-produk lokal Bali.

FOLLOW JUGA :

"Baru pertama kali saya kira ada produk lokal yang berkembang lewat kebijakan gubernur (Pergub-red). Bahkan belum satu tahun (diterbitkan) sudah ada bukti riil di lapangan," ujar mantan anggota DPR tiga periode itu.

Belum lagi, dia mengklaim arak Bali pada masa pandemi ini ternyata juga punya khasiat "usadha" yang terbukti membantu mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.

Oleh karena itu, untuk mempercepat arak Bali menuju arah industri, Gubernur Koster mengajak kalangan perguruan tinggi ikut terlibat mengembangkan produk lokal berbasis kerakyatan tersebut.

"Makin terangkat namanya tentu akan semakin banyak permintaannya. Sekarang 'kan prosesnya masih tradisional. Jika nanti bisa didukung dengan alat-alat hasil penelitian kalangan universitas tentu harapannya produksinya meningkat, dan waktu produksinya juga bisa lebih singkat. Semuanya saya arahkan untuk menggunakan sumber daya di Bali, hidupkan ekonomi kerakyatan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi menyambut baik ajakan tersebut. Saat ini, kata dia sedang mempersiapkan alat destilasi dengan teknologi tepat guna diterapkan di desa-desa sentra penghasil arak.

"Konsepnya alat berupa alat destilasi tersebut bisa diterapkan di masyarakat desa. Tujuan akhirnya mempersingkat waktu produksi arak, 'low cost dan low energy', sehingga produktivitas meningkat dan meningkatkan pula taraf hidup masyarakat dan petani mendapat nilai ekonomi," kata Abdi.

Disadur dari iNews.id

Gubernur Bali Bali Minuman Khas Tradisional


Loading...