Sempat Terhambat Akibat Adanya Pandemi Covid-19, Mulai Belajar Tatap Muka, Pondok Pesantren Syafa'aturrasul Galakkan 3M

Sempat Terhambat Akibat Adanya Pandemi Covid-19, Mulai Belajar Tatap Muka, Pondok Pesantren Syafa'aturrasul Galakkan 3M
(Kemenkes Via iNews.id)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 22 Oktober 2020 08:49 WIB

Terasjabar.id - Setelah sempat terhambat akibat adanya pandemi Covid-19, kegiatan belajar dan mengajar di sejumlah pondok pesantren kembali berjalan. Namun tentunya, kali ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sebab, pesantren merupakan salah satu institusi pendidikan yang memiliki risiko tinggi terjadinya penularan Covid-19, dikarenakan menjadi tempat berkumpulnya banyak santri dan melakukan berbagai aktivitas secara bersama-sama. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di pesantren demi mencegah timbulnya kluster-kluster baru di institusi pendidikan tersebut.

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/2322/2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat Pesantren dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Pesantren, di mana memerlukan peran aktif seluruh masyarakat pesantren dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Dengan kebijakan ini, diharapkan bisa mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pesantren.

FOLLOW JUGA :

“Disiplin 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan adalah upaya pencegahan utama dari Covid-19,” ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, dalam webinar di rangkaian Kampanye 3M di Pesantren, Selasa (20/10/2020).

Salah satu pesantren yang telah mengadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka adalah Pondok Pesantren Syafa'aturrasul, Riau. Pimpinan Pondok Pesantren Syafa'aturrasul, Dr KH Hamdani mengatakan, pihaknya telah menerapkan 3M demi terhindar dari Covid-19.

“Kita telah menyiapkan sarana dan prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan. Misalnya, ruang belajar kita, terdiri dari 15-20 orang saja tergantung luas dari kelasnya,” tutur Hamdani di kesempatan yang sama.

Sebelum kegiatan belajar mengajar secara tatap muka berlangsung, pihaknya telah meminta persetujuan dari dinas kesehatan setempat.

“Setelah ditinjau dan disetujui, alhamdulillah kita langsung memanggil para santri kita secara bertahap dan protokol ketat,” ucapnya.

Salah satunya yakni menyediakan ruang isolasi, di mana santri dari luar daerah harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum bergabung dengan santri lainnya.

Selain menggalakkan 3M, Pondok Pesantren Syafa'aturrasul juga mempunyai kebijakan agar imunitas tubuh para santri tetap terjaga, yaitu dengan berolahraga rutin.

“Ini salah satu upaya kita agar santri-santri kita imunitasnya tetap terjaga. Jadi yang kita lakukan adalah pembelajaran tatap muka hanya di pagi hari, kurang lebih lima jam saja. Setelah itu, istirahat dan sore baru olahraga rutin,” ujarnya.

Dengan adanya rangkaian kegiatan Kampanye 3M yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Agama tanggal 19-22 Oktober 2020, diharapkan pondok pesantren dapat lebih tertib melaksanakan protokol kesehatan di pesantren dan meningkatkan koordinasi antar sektor. (CM)

Disadur dari iNEws.id

Pandemi Covid-19 Pondok Pesantren Protokol Kesehatan Klaster Baru KBM Pondok Pesantren Syafa'aturrasul


Loading...