Provinsi Jabar Hampir Nol Zona Merah, Tinggal 2 Daerah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Beri Pesan Serius

Provinsi Jabar Hampir Nol Zona Merah, Tinggal 2 Daerah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Beri Pesan Serius
(ist/Tribunjabar.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 22 Oktober 2020 08:14 WIB

Terasjabar.id - Kabar baik. Provinsi Jawa Barat hampir nol zona merah.

Pada pekan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan tersisa dua daerah di Jawa Barat yang masih berstatus zona merah.

Dua daerah yang masih kategori zona merah itu adalah Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon.

Melalui akun twitternya, Ridwan Kamil meminta kepada warga Jawa Barat untuk taat pada protokol kesehatan terutama 3M.

Apa itu? Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Kota Bandung yang sebelumnya sempta dilabeli Zona Merah, dalam waktu singkat sudah berubah menjadi zona oranye.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, hal itu dikarenakan warga bandung punya komitmen kuat untuk melaksanakan protokol kesehatan.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan berdasarkan hasil kajian epidemiologi terbaru, zona merah atau kawasan berisiko tinggi penyebaran COVID-19 di Jawa Barat tinggal bersisa di dua daerah.

"Alhamdulillah, zona merah sekarang hanya dua daerah. Sempat tujuh, lima, tiga, sekarang dua laporannya di minggu ini, yakni Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon," kata Ridwan Kamil dalam di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/10).

Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar itu berharap, dengan metode pengendalian COVID-19 yang terus dilakukan, Provinsi Jabar dapat terbebas dari zona merah.

FOLLOW JUGA :

Terlebih, katanya, berdasarkan kajian epidemiologi selama tiga pekan berturut-turut, zona merah COVID-19 di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang merupakan episentrum penyebaran COVID-19 di Provinsi Jabar tinggal tersisa Kabupaten Bekasi.

"Mudah-mudahan, dengan metode yang terus kita lakukan, zona merah bisa nol sama sekali karena Bodebek sudah konsisten selama tiga minggu hanya satu zona merah, sehingga mudah-mudahan bisa clear," tuturnya.

Kang Emil, sapaan akrabnya, kembali mengucap syukur karena pekan ini, Provinsi Jabar dapat memenuhi standar World Health Organization (WHO) terkait tes COVID-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"Alhamdulillah, minggu ini kita sudah memenuhi standar WHO. Jadi, seluruh warga Jabar kali satu persennya sudah dilakukan tes PCR. Jadi, tes PCR kita sudah satu persen dari jumlah populasi di angka mendekati 50 juta jiwa, 500.000 tes PCR," kata Kang Emil.

Kang Emil menyebutkan bahwa tingkat kematian akibat COVID-19 di Provinsi Jabar juga terus mengalami penurunan dan angka kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat. Adapun reproduksi efektif (Rt) COVID-19 kini berada di angka 1,04.

"Tingkat kematian kita di 1,85 persen, alhamdulillah dan angka kesembuhan menaik di angka 67 persen. Itu dua berita indikator yang mengindikasikan keterkendalian di Jabar membaik, termasuk angka reproduksi COVID-19 kita 1,04. Jadi, masuk ke rata-rata 1," katanya.

Pada pekan sebelumnya atau periode 5-10 Oktober 2020, wilayah Bandung Raya yang merupakan episentrum COVID-19 di Provinsi Jabar selain Bodebek sudah terbebas dari zona merah COVID-19.
Pada periode itu, zona merah COVID-19 di Provinsi Jabar hanya tersisa tiga daerah yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Kuningan.

Disadur dari (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)


Provinsi Jawa Barat Zona Merah Pandemi Covid-19 Gubernur Jabar Kabupaten Bekasi Kota Curebon


Loading...