Pengguna Twitter Kebingungan Tak Lagi Bisa Meretweet, Begini Penjelasan CEO Twitter Jack Dorsey

Pengguna Twitter Kebingungan Tak Lagi Bisa Meretweet, Begini Penjelasan CEO Twitter Jack Dorsey
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Rabu, 21 Oktober 2020 13:02 WIB

Terasjabar.id - Pengguna Twitter bertanya-tanya, mengapa mereka tidak bisa me-retweet seperti biasa sejak Rabu (21/10/2020) pagi ini.

Biasanya, saat menekan tombol retweet di Twitter, pengguna akan disodori pilihan apakah hanya ingin retweet, atau mengutip kicauan (Quote Tweet) dengan menambahkan komentar pribadi.

Namun mulai hari ini, setiap menekan tombol retweet, pengguna dipaksa untuk mengutip kicauan. Salah satu pengguna Twitter yang mengeluhkan akan hal ini adalah akun @idyllicate.

"Is it just me or emang udah gabisa retweet tweet", tulisnya.

Twit yang sama juga diunggah pengguna lain dengan nama akun @BLUEH4RGUY. Tidak cuma pengguna Indonesia, pengguna di negara lain juga merasakan hal yang sama.

Twit di atas langsung dibalas oleh CEO Twitter, Jack Dorsey.

Lewat akun pribadinya, @jack, dia mengatakan "Anda masih bisa me-retweet retweet juga, cukup kosongkan (komentar) dan klik tombol retweet".

Benar saja, setelah KompasTekno mencoba, cara itu berhasil.

Pengguna kini tetap bisa me-retweet tanpa harus mengutip/menambahkan komentar, hanya saja caranya berbeda, tidak semudah retweet seperti sebelumnya.

Pantauan KompasTekno, fitur retweet dengan cara normal juga masih bisa dilakukan menggunakan bantuan pihak ketiga, seperti aplikasi Tweetdeck.

Alasan perubahan cara retweet

Lantas, apa alasan Twitter mengubah cara me-retweet ini?

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (21/10/2020), perubahan ini hanya bersifat sementara, menjelang pemilihan umum AS yang akan diselenggarakan pada 3 November mendatang.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan penyebaran misinformasi di Twitter.

Dengan mengarahkan pengguna ke retweet with quote, Twiter berharap pengguna bisa mempertimbangkan dengan lebih bijak tentang apa yang akan mereka twit ulang atau justru mereka ingin menambah pandangan mereka sendiri terhadap suatu isu.

Kabarnya, Twitter juga akan menyebunyikan keterangan "liked by" (disukai oleh) dan "followed by" (diikuti oleh) dari orang yang tidak diikuti pengguna.

Trending juga akan ditampilkan dengan konteks tambahan.

Kemungkinan, perubahan ini tidak merata ke semua pengguna Twitter, namun beberapa pengguna Twitter di Indonesia cukup banyak yang mengalaminya.

Twitter mengatakan perubahan ini akan berlangsung hingga pemilu AS berakhir, tanpa menyebut tanggal spesifik.

(Tribunjabar.id)

Jack Dorsey Komentar CEO


Loading...