Kisah Mak Lampir Mendadak Jadi Aktivis Tolak Omnibus Law di Monas, Kirim Santet ke DPR

Kisah Mak Lampir Mendadak Jadi Aktivis Tolak Omnibus Law di Monas, Kirim Santet ke DPR
Tribunjakarta
Editor: Malda Teras Viral —Sabtu, 17 Oktober 2020 09:04 WIB

Terasjabar.id - "Grandong! Grandong! Panggil teman-temanmu ke sini. Cepat perintahkan dukun-dukun itu, dukun santet yang ada di banyuwangi, di Banten, dan di Gunung Kidul panggil ke Jakarta untuk melawan DPR!" suara perintah Mak Lampir terdengar lewat pengeras suara Mobil Komando Massa Unjuk Rasa.

Mak Lampir diminta datang jauh-jauh dari Gunung Merapi ke Monas untuk ikut berunjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di dekat Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020) siang.

LIHAT JUGA ZODIAK HARI INI : 


Bila dalam Film Misteri Gunung Merapi, Mak Lampir menjadi tokoh antagonis, kini ia mendadak jadi aktivis berada di sisi rakyat.

Hantu Grandong patuh akan semua perintah Mak Lampir.

Ia mendatangkan sejumlah dukun itu.

Dukun-dukun itu berkalungkan tanda pengenal berbahan kardus.

tribunnews
Suasana saat Mak Lampir dan sejumlah dukun melaksanakan ritual di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020) siang. (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Tanda pengenal itu bertuliskan "Penghuni Gunung Merapi", "Dukun Santet Siap Lawan Goib", "Dukun dari Banyuwangi", "Dukun Gunung Kidul", "Dukun Gunung Kawi" dan "Dukun dari Banten".

Bersama Massa Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan sejumlah dukun, Mak Lampir berkeliling membawa keranda mayat keliling Bundaran Jalan Merdeka Barat.

Lalu mereka mulai berunjuk rasa dekat pagar kawat yang memblokade jalan arah Istana Negara.

Massa kemudian meletakkan sebuah keranda mayat bertuliskan "RIP Hati Nurani DPR Tolak UU Omnibus Law".

"Keranda tempat orang mati, ternyata yang mati bukan orangnya tapi yang mati itu hati nurani DPR, saudara-saudara," ujar orator menirukan suara Mak Lampir.

tribunnews
Suasana saat Mak Lampir dan sejumlah dukun melaksanakan ritual di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020) siang. (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Mak Lampir bersama sejumlah dukun lainnya melaksanakan ritual.

Mereka duduk bersila seraya kedua tangannya digoyang-goyangkan ke atas.

Diakhiri menyemburkan air yang sudah dijampe-jampe ke arah keranda itu.

Mereka seakan menyerang DPR secara Ghaib. Soalnya, kata Mak Lampir, di sana penuh dengan Kuntilanak, Kuntilemak dan Kuntilbapak.

"Bagaimana sudah dikeluarkan semua ilmunya? Belum? Keluarkan lagi. Keluarkan, sembur supaya ubun-ubunnya biar Ghaib yang ada di DPR keluar".

"Jika nanti malam kawan-kawan buang air besarnya paku atau jarum hmm rasakan! Jangan pernah menyalahkan dukun. Dukun sekarang lawannya DPR," ujar orator lantang.

Dalam aksi teatrikal yang menarik itu, sang orator mengatakan, Kehadiran Mak Lampir dan dukun sebagai bentuk protes lantaran Omnibus Law UU Cipta Kerja dibentuk secara "Ghaib" oleh DPR tanpa melibatkan rakyat atau kaum buruh.

Usai menyampaikan aspirasi rakyat lewat aksi teatrika, Mak Lampir dan sejumlah dukun pun pulang secara damai.

(Tribunjakarta.com)


Viral Omnibus Law UU Ciptaker Buruh Monas DPR


Loading...