Warga Sebuah Desa di Situbondo Mengalami Kekeringan Dan Kekurangan Air Bersih Akibat Kemarau, WargaManfaatkan Air Bercampur Tanah

Warga Sebuah Desa di Situbondo Mengalami Kekeringan Dan Kekurangan Air Bersih Akibat Kemarau, WargaManfaatkan Air Bercampur Tanah
Ilustrasi (gatra.com : Google)
Editor: Epenz Life Style —Jumat, 16 Oktober 2020 13:08 WIB

Terasjabar.id - Warga sebuah desa di Situbondo, Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih akibat kemarau. Untuk mendapatkan air, warga terpaksa memanfaatkan air campur tanah dari sumber peninggalan Belanda yang berjarak dua kilometer dari desa.

Kemarau yang melanda Situbondo beberapa bulan terakhir mengakibatkan sumber mata air di Desa Jati Sari, Kecamatan Arjasa mulai mengering. Sementara untuk menuju sumber air peninggalan Belanda, jalan yang harus dilalui masih tanah dan berbatu.

FOLLOW JUGA :

Meski masih menyisakan sedikit air, sumber ini pun kini mulai mengering. Warga terpaksa tetap mengais air yang sering bercampur tanah di sumber ini.

Air yang tercampur tanah tersebut lantas ditampung dalam bak penampungan selama  dua hari. Selama itu, tanah akan mengendap.

Salah satu warga, Rohani mengaku terpaksa mengambil air dari sumber tersebut lantaran tak memiliki dana untuk membeli air bersih. Dengan cara mengendapkan selama dua malam, dia bisa mendapatkan air yang bisa dikonsumsi.

"Mau beli tidak punya uang, ya menunggu seperti ini. Biasanya menunggu sehabis mencari rumput," katanya.

Sementara warga lain, Harianto mengatakan, untuk mengambil satu timba air, memerlukan waktu sekitar 30 menit dan ketelatenan khusus. Ini karena sumber mata air tak lagi membesar di saat musim kemarau panjang ini.

"Sebenarnya ada alternatif lain mendapatkan air bersih yaitu dengan cara membeli di desa tetangga, tapi mereka enggan untuk melakukannnya karena dirasa mahal mencapai Rp5.000 per timba," katanya.

Disadur dari iNews.id

Musim Kemarau Krisis Air Bersih Situbondo Jawa Timur


Loading...