Tim Mitigasi PB IDI Mencatat Seanyak 130 Dokter Meninggal Dunia, Minta Masyarakat Terus Patuh Protokol Kesehatan

Tim Mitigasi PB IDI Mencatat Seanyak 130 Dokter Meninggal Dunia, Minta Masyarakat Terus Patuh Protokol Kesehatan
Ilustrasi (iNews.id/Pande Wismaya : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 4 Oktober 2020 11:09 WIB

Terasjabar.id - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat hingga Sabtu (3/10/2020) sebanyak 130 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Ke-130 dokter yang wafat, terdiri dari 67 dokter umum dengan empat di antaranya adalah guru besar, 61 dokter spesialis dan empat di antaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen.

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Ari Kusuma menuturkan, seluruh dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah provinsi dan 61 IDI Cabang atau Kota/Kabupaten. Dia pun merasa prihatin lantaran pemerintah dan beberapa pihak lainnya telah melakukan berbagai cara agar masyarakat menganggap protokol kesehatan itu penting, namun dirasa masyarakat terlalu abai akan hal tersebut.

"Kita tahu angka kematian yang cepat ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai dengan protokol kesehatan namun juga tidak peduli terhadap keselamatan tenaga kesehatan," ujar Ari dalam keterangan video, Minggu (4/10/2020).

Tingginya angka kematian dokter, kata Ari merupakan kerugian yang amat besar bagi Indonesia. Pasalnya, sebelum pandemi, jumlah dokter Indonesia salah satu yang terkecil di dunia.

TONTON DAN SUBSCRIBE JUGA CHANNEL KAMI : 

"Kehilangan tenaga kesehatan merupakan kehilangan uang besar bagi suatu bangsa terutama dalam mempertahankan dan mengembangkan aspek kesehatan jumlah tenaga kesehatan terutama di Indonesia. Sebelum pandemi Covid-19 ini sudah merupakan salah satu yang terendah di dunia. Jumlah dokter 1 orang dokter diestimasi melayani 3.000 masyarakat," tuturnya.

Jika pemahaman akan protokol kesehatan belum juga dipahami dengan baik, dan angka kematian dokter semakin tinggi, maka layanan kesehatan akan terganggu. Dia pun meminta masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid-19, semakin masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, maka Indonesia akan sulit melewati masa pandemi.

"Banyaknya korban dari pihak tenaga kesehafan saat ini maka ke depannya layanan kesehatan baik Covid-19 maupun noncovid-19 jelas akan terganggu karena kurangnya tenaga medis.

Sekadar informasi, jika dirincikan ke-130 tersrnut, maka jumlahnya, masing-masing satu dokter di Sulawesi Utara, Banten, dan Papua Barat; masing-masing dua dokter di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Yogyakarta.

Lalu masing-masing tiga dokter di Riau dan Kalimantan Timur; masing-masing empat dokter di Aceh, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan: lima di Bali, enam di Sulawesi Selatan, sembilan di Jawa Tengah, 11 di Jawa Barat, 19 di DKI Jakarta, 22 di Sumatera Utara, dan 31 dokter di Jawa Timur.

Disadur dari iNews.id

PB IDI Pandemi Virus Corona Dokter Meninggal Dunia


Loading...