48 Santri dari 3 Pesantren di Kabupaten Sleman Dilaporkan Positif Mengidap Virus Corona

48 Santri dari 3 Pesantren di Kabupaten Sleman Dilaporkan Positif Mengidap Virus Corona
Ilustrasi (Tirto.ID : Google)
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 2 Oktober 2020 09:04 WIB

Terasjabar.id - 48 Santri di Kabupaten Sleman dilaporkan positif mengidap virus Corona. Para santri yang positif virus Corona ini tercatat berasal dari tiga pesantren di Kabupaten Sleman yaitu dua di kecamatan Ngaglik dan satu di kecamatan Prambanan.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY, Edhi Gunawan membenarkan adanya pesantren di Sleman yang santrinya terpapar virus Corona. Edhi menuturkan pihaknya telah menutup sementara pesantren yang santrinya ditemukan positif virus Corona.

"Jadi gini, kemarin mendapat laporan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Sleman hari Selasa sore. Dan kita instruksikan pesantren yang ada santrinya terindikasi COVID kita minta dilakukan penutupan dan semprot disinfektan dalam rangka sterilisasi," ujar Edhi di kantor Gubernur DIY, Kamis (1/10).

Edhi menjabarkan jika di salah satu pesantren yang ditemukan adanya kasus positif virus Corona pada santri memiliki ruang isolasi khusus dengan didampingi penanganan dari tenaga medis.

Edhi memaparkan di DIY ada 300 pesantren. Dari jumlah itu 30 pesantren diketahui telah menggelar pembelajaran tatap muka. Edhi pun mengingatkan agar pesantren selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo merinci ada tiga pesantren di wilayahnya yang santrinya kedapatan positif virus Corona. Joko merinci ada 48 santri yang positif virus Corona.

Joko menjabarkan jika dari 48 santri diketahui 41 kasus terjadi di satu Ponpes di Ngaglik dan 1 kasus lain terjadi di ponpes lain yang juga masih wilayah Ngaglik. Sementara itu 6 kasus lainnya terjadi di satu ponpes di Prambanan.

Joko menambahkan jika temuan kasus santri mengidap positif virus Corona ini belum bisa disebut sebagai klaster. Pasalnya dari tracing diketahui kasus masih ada di generasi dua.

"Ini belum bisa disebut klaster. Karena baru kasus generasi kedua sebab sumber awal penularan dari luar,"ungkap Joko.

Disadur dari Merdeka.com 

Pandemi Virus Corona Kabupaten Sleman Para Santri


Loading...