Covifor Mulai Dijual Bebas, Satu Vial Rp 3 Juta, Berhasil Baik Saat Diuji Coba Pasien Covid-19

Covifor Mulai Dijual Bebas, Satu Vial Rp 3 Juta, Berhasil Baik Saat Diuji Coba Pasien Covid-19
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Kamis, 1 Oktober 2020 14:58 WIB

Terasjabar.id - Produsen farmasi Indonesia, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sudah siap memasarkan suatu produk yang berfungsi untuk menghambat replikasi virus yakni remdesivir.

Produk remdesivir bernama Covifor di Indonesia ini  akan mulai didistribusikan Covifor  ke seluruh provinsi di Indonesia mulai hari ini dengan memanfaatkan jaringan pemasaran dan distribusi yang dimiliki KLBF.

Untuk harga, saat ini  Covifor masih dipatok harga Rp 3 juta per vial, namun harga ini masih bisa terus berubah.

Dikutip TribunJabar.Id dari Konta.Id, adapun Covifor (Remdesivir) Injection yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal India Hetero itu dipatok  dengan harga Rp 3 juta per vial.

" Jika volume meningkat harga bisa ditinjau kembali," jelas Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis (1/10).

Asal tahu saja, dalam mendistribusikan produk ini ke Indonesia, KLBF berkolaborasi dengan anak usaha Hetero, PT Amarox Global Pharma.

Country Manager PT Amarox Global Pharma Sandeep Sur dalam kesempatan yang sama menjelaskan, pihaknya tidak memberikan batasan pasokan produk ke Indonesia.

Sebab, pabrik di India memiliki kapasitas yang memadai sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Untuk saat ini, pihaknya menyanggupi minimal pasokan ke Indonesia antara 200 ribu hingga 300 ribu unit dan tidak memberikan batasan volume ke depan.

" Sebanyak apa pun kebutuhan Indonesia, kami bisa menyediakan," jelas Sandeep Sur, Kamis (1/10/2020).

Vidjong menambahkan, KLBF saat ini masih melakukan perhitungan berapa besar kebutuhan remdesivir dari seluruh wilayah di Indonesia.

Yang jelas, KLBF akan terus berkoordinasi dengan Hetero dan Amarox Global Pharma untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap.

Asal tahu saja Covifor ini telah mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM).

Oleh karenanya, obat ini akan langsung didistribusikan ke rumah sakit.

Dalam kesempatan yang sama Dr. Erlina Burhan, tim pakar dokter gugus tugas nasional Covid-19, menjelaskan bahwa remdesivir ini berfungsi untuk menghambat replikasi virus.

Obat ini dapat mencegah pasien dari kondisi yang lebih parah, sehingga sistem imune pasien dapat kembali mengendalikan tubuh.

Remdesivir  sebelumnya berhasil untuk menangani pasien dengan virus Ebola.

Di berbagai negara, remdesivir juga diujicobakan untuk pasien Covid-19 dan memberikan hasil yang baik.

Oleh karena itu, Erlina berharap, ke depannya  obat ini bisa merata tersedia ke seluruh Indonesia dengan harga yang  terjangkau.(Tribunjabar.id)



Covifor Vial Obat Corona


Loading...