Bobotoh Kecewa Liga 1 Ditunda Tapi Pilkada Jalan Terus

Bobotoh Kecewa Liga 1 Ditunda Tapi Pilkada Jalan Terus
Antara Foto
Editor: Malda Teras Viral —Kamis, 1 Oktober 2020 12:16 WIB

Terasjabar.id -- 

Pendukung setia Persib Bandung, Bobotoh kecewa dengan keputusan penundaan Liga 1 2020. Sedianya kompetisi tertinggi di Indonesia itu akan dilanjutkan digelar pada 1 Oktober, namun urung dilaksanakan karena Polri tidak mengeluarkan izin keramaian terkait pandemi virus corona.

Yana Umar, salah seorang Bobotoh yang juga tokoh di Viking Persib Club mengaku kecewa liga ditunda. Padahal, kata dia, operator dan klub sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang salah satunya melarang laga disaksikan penonton.

"Sangat disayangkan penundaan Liga 1, padahal kan sudah jelas enggak ada penonton, protokol kesehatan diterapkan. Kendalanya kan pandemi yang semakin tinggi di Indonesia. Tapi itu sebetulnya bukan alasan juga untuk menghentikan kompetisi," katanya, Rabu (30/9).


Yana membandingkan penundaan kompetisi dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Di satu sisi sepak bola sebagai hiburan rakyat dilarang, namun kegiatan Pilkada serentak yang dilakukan pada 9 Desember mendatang tetap berjalan walau di masa pandemi.

"Padahal jelas kan kalau pilkada bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kalau kompetisi kan kita nonton di TV, yang ada tatap muka sama televisi dan tidak mengundang keramaian," ungkapnya.

Yana bahkan menyebut para Bobotoh sudah memahami aturan larangan ke stadion sebelum kompetisi ditunda.

"Bobotoh juga pada mengerti enggak mungkin akan datang ke stadion dengan kondisi pandemi seperti ini," ujarnya.


Pesepakbola Arema FC, Mathias Malvino Gomez (kanan) berusaha melewati hadangan dua pesepakbola Persib Bandung, Nick Anna Maria Francois Kuipers (tengah) dan Victor Igbonefo (kiri)  dalam pertandingan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (8/3/2020). Persib mengalahkan Arema dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.Liga 1 resmi ditunda karena Polri tidak mengeluarkan izin keramaian. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO).

Untuk itu, ia berharap pemangku kebijakan bisa mencarikan solusi agar masyarakat dapat dengan aman dan nyaman saat menyaksikan tim kesayangannya berlaga.

"Sepak bola kan hiburan masyarakat. Di saat kondisi seperti saat ini dibutuhkan hiburan. Lihat di luar negeri, saat pandemi sepak bola tetap berjalan, yang penting kan protokol kesehatan dijalankan," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Asep Abdul.

Asep menilai keputusan menunda kompetisi terkesan mendadak yakni dua hari jelang kick-off. Padahal jauh-jauh hari, PSSI dan PT LIB memastikan kick off Liga 1 dimulai 1 Oktober.

"Saya melihat pengumuman waktunya terlalu mepet, 2-3 hari kompetisi mau mulai baru ada keputusan. Seharusnya ada jarak satu bulan karena tim juga sudah matang, latihan sudah berjalan," katanya.

Asep berharap ada titik temu yang baik untuk Liga 1 2020 setelah kompetisi tertinggi di tanah air ini tidak bergulir sejak pertengahan Maret lalu.

"Kalaupun nanti dihentikan satu bulan, tolong pikirkan matang-matang juga. Jangan sampai jadwal sudah ditetapkan tapi ada perubahan lagi," ujarnya.

(hyg/osc/CNN)

Persib Bandung Liga 1 Oktober


Loading...