Wagub Jabar Uu : Pesantren Husnul Khotimah Agar Ditutup Sementara

Wagub Jabar Uu : Pesantren Husnul Khotimah Agar Ditutup Sementara
Wagub Jabar H Uu Ruhzanul Ulum membahas penanganan Covid-19 lingkungan Pesantren HK bersama Bupati Kuningan H Acep Purnama dan Forkopimda di gedung pendopo setempat, Selasa (29/09-2020)
Editor: Epenz Teras Kuningan —Rabu, 30 September 2020 10:12 WIB

Kuningan, Terasjabar.id - Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kuningan sekaligus meninjau Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Desa Maniskidul Kec Jalaksna Selasa (29/09/2020). Acara dihadiri Dandim 0615 Kuningan Letkol Czi Karter Joy Lumi, Kapolres Kuningan AKBP. Lukman Syafri Dandel Malik, Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, Kadis Kesehatan Kuningan dr. Hj. Susi Lusiyanti , MM., Direktur RSUD 45 Kuningan dr. Deki Saefullah, MMKes, Sekdis Kesehatan Provinsi Jabar dr. Siska Gerfianti, MH.Kes,SpDLP, Karo.Yanbangsos Jabar.

Wakil Gubernur Jawa Barat, H Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya, meminta kegiatan belajar di Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HK) Kuningan, dihentikan sementara, terkait terpaparnya 93 orang santri di pondok tersebut.

Hal senada disampaikan Bupati H Acep Purnama, dalam penanggulangan masalah ini pemerintah menawarkan tempat isolasi dan mengeluarkan surat penegasan untuk dilakukannya peninjauan ulang terhadap kebijakan proses KBM dengan tatap muka. “Namun diperlukannya kerjasama , untuk proses isolasi ini. Peningkatan kesadaran bagi yang sudah dinyatakan positif maupun yang bergejala untuk perlu dilakukan isolasI dan untuk santri – santri lain dapat dipulangkan terlebih dahulu serta menggunakan metode pembelajaran secara daring ”. ujar Acep.

Hasil koordinasi Kadinkes Kab Kuningan dengan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Siska Gerfianti, MH.Kes,SpDLP, sebaiknya dilakukan pemulangan pada santri di Pondok Pesantren yang belum terpapar. Teknis kepulangannya sendiri, bagi santri yang hasil swabnya negatif akan dipulangkan, dan bagi yang positif akan dilakukan isolasi terlebih dahulu, hingga menunjukkan hasil swab negatif, dapat baru dipulangkan. Dengan demikian aman untuk keluarga dan lingkungan, ujar dr Siska.

Kadinkes Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti menjelaskan, sudah ada pembagian 4 zona sebagai upaya penanggulangan dari kasus ini yaitu zona 1 bagi yang positif, zona 2 bagi yang bergejala, zona 3 bagi yang belum dilakukan swab, dan zona 4 bagi yang sudah di lakukan swab tapi hasilnya negatif.

Wagub Jabar H Uu Ruzhanul Ulum, meminta agar santri yang hendak dipulangkan bisa dites terlebih dahulu. Terkait terpaparnya 93 orang santri, agar KBM di pondok Pesantren ini dihentikan sementara pemberhentian pembelajaran tatap muka dengan tahap-tahap yang telah di tentukan. Kemudian untuk teknis penanganan dilapangan terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan yaitu, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, ujarnya.

Lebih jauh ditegaskan, jika penyebaran Covid-19 di ponpes ini meluas, maka tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM)."Seandainya ada hal-hal lain tidak menutup kemungkinan ada PSBM tingkat kecamatan atau tingkat desa. Nanti kewenangannya ada di Bupati," pungkasnya.

Sementara itu, juru bicara Ponpes Husnul Khotimah Kuningan Sanwani mengatakan akan mengikuti arahan Wagub Jabar untuk memulangkan santri yang sehat.

Kebijakan pemulangan sekitar 3.600 orang santri akan dilakukan menyusul penambahan 37 orang yang positif covid-19, di Ponpes HK ungkapnya.. "Dengan bertambahnya pegawai dan santri yang positif, pihaknya akan memulangkan santri yang sehat,". Proses pemulangan akan diatur oleh pihak yayasan, sesuai arahan Wagub dan Bupati," pungkasnya. Kunjungan jerja Wagub ini ditandai pula teat swah terhadap 400 orang santi dan penyerahan bantuan 5000 PCR alat test Covid-19 untuk Pesantren Husnul Khotimah. (H WAWAN JR)

Wakil Gubernur Jawa Barat Ponpes HK Pandemi Virus Corona Kabupaten Kuningan PSBM


Loading...