Mempunyai Rumah yang Bagus dan Juga Ada Usaha, Warga Indramayu ini Mundur sebagai Penerima PKH
Terasjabar.id - Rani, warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mundur sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH). Sebab memiliki rumah bagus dan usaha.
"Saya mundur karena sudah memiliki rumah yang bagus dan juga ada usaha," kata Rani kepada Menteri Sosial Juliari P Batubara di Cirebon, Jumat (18/9/2020).
Kementerian Sosial mencatat pada tahun 2020 terdapat 711.126 keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) telah menyatakan diri mundur.
Rani mengaku sudah tiga tahun menerima bantuan program PKH, namun seiring berjalan waktu kehidupan ekonominya mulai berubah. Saat ini dirinya dan sang suami sudah bisa membangun rumah yang lebih layak dari sebelumnya.
Selain itu dia juga mengaku sudah memiliki usaha yang bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan tanpa adanya bantuan PKH pun sudah bisa tercukupi.
"Saya malu karena masih banyak yang lebih susah tapi tidak mendapatkan bantuan, untuk itu saya memberikan kesempatan kepada yang lain," kata dia.
Sementara itu, Saidah asal Kota Cirebon juga mundur dari program PKH. Alasannya memiliki kehidupan yang lebih layak.
Dia yang sudah mengikut program PKH 13 tahun menyebut usahanya bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
"Saya ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat yang lain, karena saat ini saya juga mempunyai usaha kecil yang bisa mencukupi kebutuhan," kata Saidah
Mensos Juliari mengatakan Kemensos menargetkan 1 juta PKM PKH bisa mengundurkan diri dari program tersebut pada tahun 2020. Pandemi Covid-19, kata Juliari, sudah terdapat 711.126 PKM PKH atau 71,1 persen yang sudah tidak lagi menerima PKH.
"71,1 persen dari target 1 juta KPM telah mengembalikan kartu KKS karena sudah mampu secara ekonomi," katanya.
Disadur dari iNews.id