Garut Nyalakan Alarm Waspada, Corona Naik 4 Kali Lipat, RSUD Hampir Penuh & Ancaman Klaster Keluarga

Garut Nyalakan Alarm Waspada, Corona Naik 4 Kali Lipat, RSUD Hampir Penuh & Ancaman Klaster Keluarga
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 16 September 2020 09:15 WIB

Terasjabar.id - Kabupaten Garut menyalakan sinyal waspada.

Klaster keluarga menjadi ancaman penambahan kasus Covid-19.

Memasuki pertengahan September ini, kasus Covid-19 di Garut memang melonjak.

Hingga saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut naik empat kali lipat dibanding bulan Agustus.

Peningkatan itu sangat mengkhawatirkan sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih ketat.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, di bulan Agustus terdapat penambahan 22 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Sedangkan hingga pertengahan September, sudah ada 62 kasus positif yang dilaporkan.

"Ada peningkatan yang sangat mengkhawatirkan dibanding dengan bulan sebelumnya. Empat kali lipat peningkatannya. Makanya perlu ada gerakan besar untuk mencegah penyebaran," ujar pria berkacamata ini di Kantor BPBD Garut, Selasa (15/9/2020).

Salah satu yang perlu diwaspadai yakni munculnya klaster baru dari keluarga.

Menurut Helmi, ada 12 klaster keluarga yang sudah menjalani isolasi di RSUD dr Slamet Garut.

Penyebaran virus corona pun kini sudah beralih ke transmisi lokal.

"Sekarang sudah transmisi lokal. Kalau dulu berasal dari orang yang dari luar kota. Penyebaran dari anggota keluarga ini yang harus diwaspadai," ucapnya.

Salah satu klaster keluarga berasal dari Kecamatan Wanaraja.

Terdapat empat anggota keluarga yang tertular virus corona.

Helmi menambahkan, saat ini pihaknya lebih ketat jika ada orang yang ditemukan positif Covid-19.

Pasien tersebut harus langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi.

"Saat ditemukan harus dibawa langsung ke rumah sakit. Jangan sampai menularkan ke keluarga. Isolasi mandiri pun harus lebih ketat biar tidak menular," katanya.

Kapasitas RSUD dr Slamet Garut hampir penuh

Kabid Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut, dr Zaini Abdillah, menuturkan, kapasitas tempat tidur di RSUD dr Slamet hampir 90 persen sudah terisi pasien Covid-19, baik positif maupun suspek.

Pihaknya pun telah melakukan langkah antisipasi dengan menambah jumlah tempat tidur.

Ruang perawatan pun akan ditambah jika jumlah pasien terus bertambah.

"Sebanyak 100 persen penuh belum. Tapi setelah ada program 1 persen warga Garut harus swab, jumlah kapasitas tempat tidur sudah 90 persen terisi. Makanya kami menambah 14 tempat tidur lagi," ucap Zaini.

Ruang perawatan bagi pasien non-Covid-19 pun akan dipakai jika nantinya penanganan pasien Covid-19 sudah semakin bertambah.

Pihaknya harus melakukan pembatasan perawatan lain dan akan dialihkan.

"Memang kondisi saat ini jumlah pasien yang dirawat positif dan suspek meningkat. Kami lakukan langkah strategis dengan penambahan ruang isolasi," ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan yakni dengan menggunakan Gedung KB yang berada di dekat rumah sakit sebagai ruang perawatan bagi pasien positif yang tak mengalami gejala.

"Sejumlah skenario lain sudah kami siapkan. Terutama untuk penyediaan ruang perawatan agar bisa menampung pasien. Dengan penambahan jumlah tes swab, otomatis akan meningkatkan jumlah pasien juga," katanya.(firman wijaksana)

(Tribunjabar.id)


Garut Virus Corona Klaster Keluarga


Loading...