Tiga Bersaudara Salah Satu Keluarga di Kabupaten Indramayu Mengalami Depresi dan Sering Mengamuk, Warga Sekitar Resah
Terasjabar.id - Tiga bersaudara, salah satu keluarga di Desa Temiyang Sari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami depresi berat selama bertahun-tahun. Akibatnya warga resah karena mereka sering mengamuk.
Kondisi tiga orang dari enam bersaudara tersebut diduga akibat gagal dalam menjalani kehidupan rumah tangga masing-masing. Selain itu, kedua orang tua mereka sudah tiada saat ketiganya belum menderita depresi berat.
Pantauan di rumah tiga bersudara depresi itu, Tarsim bersama kedua adiknya, Cainda dan Sugiarti, dalam pengawasan ketat keluarga. Mereka hidup dalam satu rumah.
"Saya bilang di rumah saja, dia malah pukulin saya dan orang lain," kata salah satu keluarga, Rohati di Indramayu, Minggu (13/9/2020).
Menurut dia, mereka sudah pernah menjalani pengobatan di Ciamis dan hasilnya sembuh. Namun ketika pergi ke Hongkong dipulangkan karena penyakitnya kambuh.
Jika tidak kambuh, perilaku mereka biasa saja. Bahkan Tarsimam terlihat beraktivitas menyemprotkan air ke tanah yang gersang untuk mengurangi debu.
"Makan suka sendiri ambil pohon orang lain. Tidak mau saya kasih. Saya sih ingin mereka sembuh diobati pemerintah karena sudah tidak ada orang tua," ucap dia.
Sebelumnya, kondisi ini pertama kali dialami oleh kakak pertama, Tarsiman sejak 2010 lalu. Lima tahun kemudian, adiknya Sugiarti dan Cainda.
"Penyebab utama depresi kegagalan kehidupan berumah tangga," kata Rohati, adik dari Tarsiman atau kakak dari Sugiarti dan Cainda.
Rohati mengatakan, kakaknya Tarsiman dan dua adiknya Sugiarti dan Cainda membuat resah warga karena sering merusak sejumlah perabotan dan rumah. Tidak hanya itu, Cainda juga sempat mengancam akan membunuh Rohati.
Disadur dari iNews.id