Tidur Beralas Kasur di Atas Kuburan Istri Selama 40 Hari, Lansia di Indramayu: Waktu Itu Saya Khilaf

Tidur Beralas Kasur di Atas Kuburan Istri Selama 40 Hari, Lansia di Indramayu: Waktu Itu Saya Khilaf
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Jumat, 11 September 2020 13:43 WIB

Terasjabar.id - Penyesalan baru dirasakan M, setelah membunuh istrinya, J (65), Agustus 2020 lalu.

M (70), seorang lansia di Desa Bangodua, Indramayu mengaku khilaf menghabisi nyawa sang istri dan tidur di atas kuburannya selama 40 hari.

"Waktu itu khilaf, saya tidak ada uang karena ekonomi. Dia minta buat beli beras, buat beli telur," kata M dikutip dari TribunJabar.

Kata penyesalan dari M tak bisa merubah keadaan seperti sediakala.

J tewas dibunuh suaminya sendiri dan jasadnya baru ditemukan lebih dari 40 hari kemudian.

Saking lamanya, M bahkan tak mengingat kapan tepatnya telah menghilangkan nyawa sang istri.

Hanya saja, M ingat kejadian nahas itu pada Minggu di bulan Agustus sekira pukul 19:00 WIB.

Sebelum kejadian, M baru saja pulang dari sawah.

Minta uang Rp 150 ribu

J meminta uang Rp 150 ribu untuk beli keperluan rumah tangga seperti beras dan telur.

Karena tak punya uang, M tak memberikan istrinya.

"Si korban minta uang Rp 150 ribu untuk belanja kebutuhan, saat itu suaminya tidak memiliki uang kemudian terjadi pertengkaran," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Hamzah Badaru saat diwawancara Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (7/9/2020).

Menurut M yang pekerjaan sebagai satpam dan buruh tani ini, istrinya sempat mengusir dari rumahnya.

"Pelaku tak terima, mencekik korban, setelah itu ditinggal selama tiga hari," sambungnya.

Saat kembali ke rumah, M melihat istrinya sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Ia lalu menyembunyikan jasad istri di bawah kasurnya.

Di bawah kasur tersebut, M menggali makam dan mengubur sang istri.

Artinya sudah sekira 40 hari sebelum peristiwa ini terbongkar, M meniduri kuburan sang istri.

Kondisi keuangan sulit

Berdasarkan penyelidikan sampai saat ini, kata Hamzah, kehidupan M dan J kesulitan dari segi ekonomi.

tribunnews
Penemuan jenazah dikubur di bawah tempat tidur pada Sabtu malam (5/9). (KOMPAS/ALWI)

Bahkan masih menurut Hamzah, rumah yang menjadi TKP penguburan korban sekaligus tempat tinggal keduanya tak layak huni.

"Kehidupannya bisa dikatakan susah, karena tinggal di rumah tidak layak huni," sambungnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, M mengubur jasad sang istri secara spontan.

Setelah mencekik istri dan pergi selama tiga hari, M kembali ke rumah lalu melihat kondisi J.

Melihat J sudah tak bergerak dan mengeluarkan bau, M spontan menguburkan istrinya.

"Secara spontan diduga pelaku ini menguburkan korban," tuturnya.

Terbongkar

Sudah lama tak terlihat, keberadaan J membuat warga penasaran hingga bertanya kepada M.

M mengaku, J pergi meninggalkan rumah sederhana yang ditinggalinya bersama.

Kebohongan M terungkap kala warga datang ke rumahnya lantaran mencium bau busuk, Sabtu (5/9/2020).

Tepatnya di kamar, warga heran melihat ada gundukan tanah di bawah ranjang M dan J.

Untuk mencari tahu apa yang ada di dalam gundukan tanah tersebut, warga langsung menggalinya.

Seketika, warga menghentikan penggalian tersebut kala muncul kaki kanan manusia yang tak lain adalah bagian tubuh J.

Melihat hal itu, warga langsung melaporkannya kepada pihak berwajib.

Sering bertengkar

Badaru menambahkan, pertengkaran keduanya memang sudah sering terjadi.

Menurut keterangan para saksi, mereka kerap kali bertengkar persoalan ekonomi.

Sedangkan anak merkea, sudah lama meninggalkan duanya di kampung tanpa pernah sekalipun menjengguk pasutri berusia senja tersebut.

Mereka bekerja di luar kota dan ada pula yang bekerja di luar negeri.

"Anaknya jarang jenggukin, malah tidak pernah sama sekali jenggukin orang tuanya," ujarnya.

Melamun

Saat jasad J ditemukan warga, M hanya duduk melamun di kamar tersebut.

"Masyarakat, kepala desa, dan RT menemukan bapak M sedang duduk melamun di kamar tersebut, kata Suhermanto dikutip TribunJakarta.com dari TribunCirebon.

Saat warga mencium bau busuk dari rumah M, warga sempat menggedor pintu rumahnya.

Namun karena M tak kunjung menjawab, warga memutuskan masuk ke dalam lewat jendela.

"Akhirnya setelah masuk,"

"Masyarakat mencari sumber bau tersebut akhirnya ditemukan di bawah kasur tempat tidur, setelah digali warga menemukan kaki korban," ujarnya.

Polisi pun segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) malam itu dan mengeluarkan mayat korban.

"Kemungkinan karena terduga pelaku sudah tua jadi mayat dikuburnya tidak terlalu dalam," ujarnya.

(TribunJakarta/TribunJabar)




Indramayu Lansia Agustus Pembunuhan


Loading...