usai Satu Pedagang Meninggal karena Covid-19, Sekitar 200 PKL di Malioboro Zona 3 Diliburkan

usai Satu Pedagang Meninggal karena Covid-19, Sekitar 200 PKL di Malioboro Zona 3 Diliburkan
(Antara/Eka AR : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 7 September 2020 12:17 WIB

Terasjabar.id - Sekitar 200 pedagang kaki lima di Malioboro Zona 3 diliburkan. Hal ini menyusul seorang PKL di Malioboro Yogyakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia pada Jumat (4/9/2020).

“Pedagang kaki lima yang diliburkan delapan orang. Semuanya diliburkan sejak Sabtu (5/9) pagi karena berjualan dekat dengan pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi, Minggu (7/9/2020).

Selain meliburkan pedagang, upaya tracing juga dilakukan terhadap keluarga yang menjadi kontak erat pedagang dan warga di sekitar rumah pedagang yang berada di Kecamatan Danurejan Yogyakarta. Hingga saat ini, total warga yang masuk dalam tracing berjumlah 19 orang terdiri dari tujuh orang anggota keluarga dan 12 pedagang yang bersebelahan.

Heroe memastikan seluruh kontak erat dari pedagang kaki lima yang meninggal dunia tersebut sudah diminta isolasi mandiri.

“Sekarang masih menunggu hasil tracing. Kami berharap, kasus ini tidak meluas, makanya proses tracing diupayakan dilakukan secara cepat sembari menunggu hasil pemeriksaannya seperti apa,” katanya.

Heroe berharap masyarakat tidak berspekulasi terhadap kasus tersebut sampai ada hasil pemeriksaan kesehatan yang valid dari hasil tracing terhadap seluruh kontak erat pasien. Dia memastikan kondisi di Malioboro tetap aman.

“Untuk kondisi di Malioboro, saya kira tetap aman karena pedagang yang memiliki kontak erat sudah diliburkan. PKL lain pun tetap diizinkan berjualan,” katanya.

Sedangkan mengenai penutupan sementara terhadap delapan lapak PKL di Malioboro Zona 3, Heroe mengatakan belum bisa memastikan batas waktunya.

“Kami tunggu proses tracing selesai semuanya dan bagaimana nanti hasilnya,” katanya.

Sementara itu, lanjut Heroe, sampai saat ini belum meminta pembeli untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karena masih menunggu hasil tracing. Berdasarkan data dari hasil pemindaian QR Code yang diwajibkan bagi seluruh wisatawan di Malioboro, diketahui pada rentang waktu 18-27 Agustus, sebanyak 30.116 wisatawan dan 3.698 orang diantaranya masuk ke Zona 3.

“Dari pemindaian QR Code tersebut, kami sudah memiliki data serta nomor telepon wisatawan. Jika memang nantinya harus melakukan pemeriksaan kesehatan, maka mereka akan kami hubungi,” katanya.

Sebelumnya, Heroe yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta telah meminta paguyuban PKL di Malioboro agar memberikan pemahaman bahwa PKL yang berusia lanjut. Sedangkan bagi wisatawan atau pengunjung juga diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.

“Sebelum kasus ini muncul, kami pun sudah meminta pedagang dan seluruh komunitas di Malioboro untuk lebih serius menerapkan protokol kesehatan. Setelah ada kasus ini, seluruh paguyuban pedagang lebih intensif lagi menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Disadur dari iNews.id

PKL Malioboro Yogyakarta Zona 3


Loading...