Konflik Antara India dan China Makin Memanas, Aplikasi China yang Diblokir di India Jadi 118, Ada PUBG

Konflik Antara India dan China Makin Memanas, Aplikasi China yang Diblokir di India Jadi 118, Ada PUBG
(Inet Detik : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 3 September 2020 09:55 WIB

Terasjabar.id - Konflik antara India dan China makin memanas. Pemerintah India kembali memblokir aplikasi asal Negeri Tirai Bambu itu.


Dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/9/2020), aplikasi China yang diblokir di India mencapai 118. Beberapa di antaranya merupakan aplikasi populer seperti PUBG mobile yang bergenre game battle royale.

“Aplikasi yang diblokir telah merugikan kedaulatan dan integritas India serta keamanan dan ketertiban umum. Langkah ini akan melindungi kepentingan pengguna ponsel dan internet di India,” ujar Juru Bicara Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India.

Sepanjang Juni-Juli, India telah melarang lebih dari 100 aplikasi China termasuk TikTok hingga mesin pencari UC Browser. Larangan tersebut seiring ketegangan militer di perbatasan kedua negara pada Juni menewaskan 20 tentara India dan sejumlah tentara China.

Sejak itu, India mengubah aturan untuk membatasi investasi China di perusahaan India. Pengawasan juga diperketat terhadap visa bagi pengusaha, akademisi, pakar industri, dan advokasi asal China. Sementara, Huawei dan ZTE juga dihapus dari rencana program jaringan 5 G di India.

Dampak terbesar dari larangan terbaru itu akan terasa pada puluhan juta penggemar game PUBG. Di mana jumlah penggunanya telah meroket di India selama lockdown Covid-19. PUBG menjadi salah satu game smartphone terpopuler di dunia dengan pengguna yang tersebar di berbagai negara termasuk AS dan Rusia.

Menurut data perusahaan riset Sensor Tower, India menyumbang lebih dari seperempat jumlah pengguna PUBG, meskipun pendapatan dari negara tersebut masih sangat kecil. Namun, India menawarkan peluang masa depan yang besar bagi induk usaha game tersebut, Tencent Holdings Ltd.

“Dengan meningkatnya ketegangan perbatasan, pelarangan berulang itu menunjukkan bahwa India khawatir akan pelanggaran data dan ancaman keamanan dari aplikasi itu. Pemerintah ingin memberi sanksi kepada China dengan memblokir kembali teknologinya," kata Kepala Eksekutif RedSeer Management Consulting Pvt, Anil Kumar.


Disadur dari iNews.id

India China Konflik Aplikasi


Loading...