Menelisik Sejarah Keberadaan Benteng Belanda di Gunung Putri

Menelisik Sejarah Keberadaan Benteng Belanda di Gunung Putri
Tribunjabar.id
Editor: Malda Life Style —Sabtu, 29 Agustus 2020 08:50 WIB

Terasjabar.id - Kabupaten Bandung Barat menyimpan aset aset benteng peninggalan Jaman Kolonial Belanda yang sarat akan sejarahnya.

Satu peninggalan yang menunjukkan betapa kuatnya Belanda menguasai Indonesia yakni keberadaan benteng Belanda yang terletak di Gunung Putri, Kabupaten Bandung Barat. ( benteng Belanda di Gunung Putri )

Keberadaannya yang berada di dalam hutan Gunung Putri, benteng peninggalan Belanda itu nampak terbengkelai, kumuh dan usang namun masih kokoh meskipun sudah dipenuhi dengan rumput ilalang.

tribunnews
Benteng Belanda yang terletak di gunung Putri, Kabupaten Bandung Barat. (syarif pulloh anwari/tribun jabar)

Saat menyambangi lokasi benteng yang berjarak dari puncak Gunung Bintang sekitar 500 meter beberapa tembok benteng sudah tertutup oleh tanah.

Dari depan Benteng Belanda terdapat sebuah menyerupai gapura atau pintu masuk untuk memasuki sebuah ruangan kosong yang memiliki dua pintu dan dua jendala.

Dari sisi kanan kiri pada gapura itu terdapat sebuah anak tangga, yang kondisinya sudah agak sedikit hancur di beberapa anak tangganya itu.

Saat mencoba memasuki sebuah ruangan kosong itu terdapat sebuah sekat tembok di dalam ruangan tersebut yang sudah banyak coretan ulah tangan jahil memiliki luas sekitar 3x4 meter.

Untuk bagian atas benteng, yang sudah tertutup oleh tanah terdapat sebuah tugu bertuliskan "Tugu Perjuangan Tradisi Belanegara" yang diresmikan pada 11 September 2015.

Sedikit bergeser dari tugu, terdapat sebuah bangunan mirip sumur yang memiliki panjang kurang lebih 3 sampai 4 meter, namun sumur mirip sebuah cerobong itu terlihat menyambung ke ruangan lain.

Dari bangunan cerobong itu, menyusur lagi terdapat lagi sebuah bangunan yang kosong sebanyak dua buah serta terdapat jalan kecil atau jalan tikus yang dibatasi oleh tembok yang mengelilingi semua benteng tersebut.

Sejarah mengengai kebaradaan Benteng Belanda itu, Tribun Jabar berkesempatan mendapatkan dari cerita warga sekitar bernama Abah Undang yang sudah berusia hampir satu abad, yang berumur 95 tahun.

Ditemui agak jauh dari Benteng Belanda, disebuah warung disekitar Gunung Putri itu, menceritakan sepengetahuannya mengenai keberadaan Benteng Belanda tersebut.

Sepengetahuannya keberadaan Benteng Belanda itu sudah ada sejak tahun 1912 yang dibangun oleh Belanda sebagai benteng pertahanan tentara Belanda.

Menurut keterangan Abah Undang, letak benteng Belanda itu menghadap ke arah Cikole.

Pada tahun 1942, tentara Jepang yang ingin menguasi negera Indonesia dari penjajah Belanda menyerbu lokasi lokasi strategis milik tentara Belanda.

Melalui jalur darat atau udara, benteng Belanda di Gunung Putri itu sempat terjadi pertempuran Jepang dan Belanda.

"Tentara Belanda di serang oleh pasukan tentara jepang pada tahun 1942. Jadi penyerang Jepang kepada Belanda (di lokasi benteng Belanda). Penyerang Jepang lewat udara dan darat, dari pagi ke pagi lagi. Benteng waktu itu di bombardir namun gak hancur, " ujar Abah Undang saat ditemui Kamis, (20/8/2020).

Setelah Jepang berhasil menduduki beberapa lokasi titik peningalan Belanda. Para tentara Jepang membiarkan bangunan bangunan salah satunya seperti benteng Belanda itu tak diisinya.

Keberadaan Benteng Belanda di gunung Putri itu dibiarkan begitu saja.

Namun menurut salah seorang warga lain bernama Dede Sukmara (54), karena keberadan Benteng Belanda itu terbengkalai, pada tahun 1980an, oleh oknum beberapa warga besi besi pada bangunan benteng Belanda itu dicuri.

"Setelah Jepang menang, tak dipakai hingga sampai tahun 1980an, dulu masih ada besi namun hilang ada yang ngambil karena dianggap gak guna, " ujar Dede.

Menurut Dede, tidak hanya ada benteng Belanda di Gunung Putri saja, ada beberapa titik benteng Belanda lainnya yang terdapat di  Maribaya dan Sukatinggi.

"Ada benteng yang khususnya ada maribaya memantau ke arah selatan, ada di Sukatinggi memantau ke arah Lembang Cisarua, itu sudah disetting oleh Belanda, " ujar Dede.

Menurut Dede, keberadaan banyaknya Benteng peninggalan Belanda itu digunakan sebagai pos pemantauan bagi tentara Belanda.

"Benteng ini selain sebagai pos pemantau, digunakan sebagai benteng pertahanan, disana mungkin ada gudang rahasia yang tertimbun dulu saat di bom, tapi enggak, mungkin jika bersih mungkin ada, " ucapnya.

Dede berharap kedepannya keberadaan benteng Belanda di Gunung Putri yang kondisi terbengkalai jika dikelola dengan baik bisa dijadikan wisata sejarah.(Tribunjabar.id)




benteng Gunung Putri Belanda


Loading...