Keutamaan dan Istimewanya Bulan Muharram, Bulan Penyambut, Berbuat Dzalim di Bulan Ini Dosanya Besar

Keutamaan dan Istimewanya Bulan Muharram, Bulan Penyambut, Berbuat Dzalim di Bulan Ini Dosanya Besar
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 19 Agustus 2020 10:54 WIB

Terasjabar.id - Umat muslim menyambut 1 Muharram Tahun Baru Islam 1442 Hijriah.

Satu Muharram Tahun Baru Islam 1442 Hijriah jatuh pada 20 Agustus 2020.

Bagi umat muslim, bulan Muharram adalah bulan suci dan istimewa.

Sebagaimana Allah SWT menyebut dalam firman-Nya (QS At-Taubah: 36) bulan Muharram satu dari empat bulan suci.

Biasanya di bulan Muharram ini, sebagian muslim khsususnya di Indonesia ramai menyambut bulan ini.

Seperti digelarnya pengajian, tablig akbar, hingga mengerjakan beberapa amalan.

Lantas apa keistimewaan atau keutamaan bulan Muharram?

Berikut tribunjabar.id rangkum 5 keutamaan atau keistimewaan bulan Muharram dilansir dari berbagai sumber.

1. Syahrullah (bulan Allah)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Muharram sebagai Syahrullah (bulan Allah).

Tentu penyebutan tersebut tidak luput dari adanya keutamaan besar di dalamnya.

Dikutip dari muslim.or.id, Muharram asal dari bahasa Arab artinya waktu yang diharamkan.

Hal yang dimaksud diharamkan yakni menzalimi diri dan berbuat dosa.

Allah Subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surat At-Taubah: 36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Selain itu bulan Muharram merupakan salah satu bulan diantara empat bulan yang dinamakan bulan haram.

Lalu apa saja empat bulan suci tersebut ? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ . . . . .

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab ( HR.Bukhari dan Muslim )

2. Berpuasa

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Di dalam bulan Muharram terdapat hari Asyura, yaitu hari ke sepuluh, 10 Muharram.

tribunnews
ilustrasi puasa ()

Rasulullah senantiasa menjaga hari 10 Muharram ini.

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

"Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Puasa Asyura ini menjadi puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)

“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

3. Bulan untuk menyenangkan Keluarga

tribunnews
Ilustrasi keluarga yang sedang berbuka puasa bersama (SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES)

Dilansir dari konsultanfiqih.com, pada bulan Muharram ini juga terdapat keutamaan anjuran menyenangkan keluarga pada hari Asyura.

Kendati anjuran ini umum dan dapat dilakukan kapan saja, namun ada yang istimewa dengan waktu hari Asyura pada Muharram.

Diriwayatkan dalam hadist Abu Hurairah RA:

"Siapa yang melapangkan bagi keluarganya pada hari Asyura niscaya Allah akan melapangkan baginya sepanjang tahun," (HR. Al Baihaqi dan Syuabul Iman 3/366 dan Ibnu Hibban).

4. Bertaubat

Berikutnya, keutamaan dari bulan Muharram adalah waktunya bertaubat.

Meski taubat bisa dilakukan kapan saja, tetapi bulan Muharram ini menjadi pembuka pintu taubat.

Taubat artinya kembali kepada Allah secara lahir batin.

Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

tribunnews
ilustrasi bertaubat (Islam.com via Bangka Pos)

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.

Bulan Muharram membentangkan kesempatan untuk bermuhasabah atau introspeksi diri.

Ini menjadi penting, sebagai bekal dan kembali pada jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)

5. Bulan Dilarangnya Berbuat Dzalim

Keistimewaan bulan Muharram ini ada juga hukum yang jarang diperhatikan.

Kendati disetiap perjalanan dan setiap saat, umat manusia maupun muslim dilarang berbuat dzalim.

Namun pada bulan Muharram ini ditegaskan menjadi hukum larangan yang sebaiknya tidak diabaikan.

Adanya hukum dilarang berbuat dzalim di bulan Muharram didasarkan sebagaimana hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Muharram sebagai Syahrullah (bulan Allah).

Dikutip dari sumber yang sama, Muharram asal dari bahasa Arab artinya waktu yang diharamkan.

Hal yang dimaksud inilah dilarang berbuat dzalim dan diharamkan menzalimi diri dan berbuat dosa.

Allah Subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surat At-Taubah: 36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Dilansir dari sumber yang sama, ayatullah di atas Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat di atas, untuk seluruh bulan.

Tapi kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram, dan mengagungkan kemuliaannya.

في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.

“(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan didalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan didalamnya lebih besar pula” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).

Ibnu Katsir bermaksud pada bulan-bulan haram tersebut adalah penanggungan dosa pada bulan tersebut lebih besar di bandingkan bulan-bulan selainnya.

Demikian, menyambut Tahun Baru Islam 1442 Hijriah ini, ketahui dulu keutamaan atau keistimewaan di bulan Muharram.

(Tribunjabar.id)

Bulan Muharram Rasulullah SAW Puasa Sunah Sedekah Amalan Bulan Muharram


Loading...