Uji Klinis Obat Corona Buatan Unair dan BIN Ternyata Dilakukan di Klaster Secapa AD

Uji Klinis Obat Corona Buatan Unair dan BIN Ternyata Dilakukan di Klaster Secapa AD
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Senin, 17 Agustus 2020 10:18 WIB

Terasjabar.id - Komisi IX DPR mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin produksi dan edar terkait kombinasi obat Covid-19 temuan tim gabungan Universitas Airlangg (Unair), BIN, dan TNI AD.

"Komisi IX selalu mendorong supaya BPOM mempercepat proses, terutama terkait penemuan-penemuan untuk pengobatan Covid-19, baik obat terkait Unair ini maupun herbal," ujar anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini saat dihubungi, Jakarta, Senin (17/8/2020).

Menurutnya, biasanya izin produksi dan edar dari BPOM dikeluarkan 20 hari setelah pengajuan, tetapi diharapkan dipercepat karena obat tersebut dibutuhkan masyarakat pada saat ini.

"Dengan adanya obat ini kan dapat diharapkan dapat menekan angka kematian. Jadi saya, akan menemui langsung Kepala BPOM untuk meminta izin dapat dikeluarkan," papar politikus Partai Golkar itu.

Yahya pun mengapreasi tim gabungan telah menemukan kombinasi obat yang merupakan racikan dan telah melalui berbagai tahapan dengan waktu kurang lebih enam sampai tujuh bulan.

"Saya ikut dari awal proses ini, waktu mengajukan izin uji klinis ketiga, saya ikut mendorong dan meminta BPOM supaya dipercepat dan akhirnya dua minggu sudah keluar izinnya," ucap Yahya.

"Uji klinisnya cepat karena kerjasama dengan TNI AD, satu klaster barunya itu Secapa AD di Bandung. Jadi syaratnya 600 orang, ternyata lebih 700 orang yang sudah mengikuti uji klinis tahap ketiga," sambung Yahya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga M. Nasih meminta semua pihak mendukung agar obat kombinasi Covid-19 temuan tim gabungan Unair, Badan Intelijen Negara, TNI AD, dan BPOM bisa segera mendapatkan izin produksi dan izin edar.

Nasih menjelaskan, meski obat ini berasal dari kombinasi berbagai macam obat, namun BPOM menganggapnya sebagai sesuatu yang baru.

"Tentu karena ini akan menjadi obat baru maka diharapkan ini akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia," katanya.

Sembuhkan 754 Pasien Positif

Universitas Airlangga Surabaya (Unair) berhasil meracik obat virus corona (covid-19).

Obat tersebut juga telah terbukti menyembuhkan pasien positif Covid-19.

Seperti diketahui, dikutip dari laman YouTube iNews, Minggu (16/8/2020), obat Covid-19 tersebut telah melewati uji klinis fase ke-3.

Setidaknya sebanyak 754 pasien positif tanpa ventilator telah dinyatakan sembuh setelah mengkonsumsi obat tersebut.

Dan sebagaian besar para pasien positif tersebut yang dirawat di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD Bandung, Jawa Barat.

Dan kini obat tersebut tinggal menunggu izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara itu, PT Kimia Farma telah ditunjuk untuk memproduksi obat tersebut.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa pun memberikan apresiasinya terhadap Unair yang telah berhasil meracik obat Covid-19.

Seperti diketahui, dirinya kini telah mengemban tugas sebagai Wakil Wakil Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Pengujian tidak ada lagi, jadi hanya izin edar obat," ungkap KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

Pihaknya juga mengaku telah berbincang membahas soal produksinya.

Termasuk proses, bahan baku, hingga berapa besar anggarannya.

"Harus ada anggaran Pemerintah awalnya yang diturunkan di produksinya, dan untuk distribusi awal," lanjutnya.

Seperti juga pada vaksin, katanya, karena pada tahap awal tidak untuk dijual, Pemerintah yang menganggarkan kemudian memberikan vaksin.

KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut TNI AD Miliki Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Dapat Digabungkan

Menteri BUMN, Erick Thohir serta Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, kini saling bersinergi menjalankan amanah dalam Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Mereka telah mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erick Thohir sebagai ketua, sedangkan Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Wakil Ketua.

"Penanganan Covid-19 ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara kesehatan dan ekonomi karena itu saya dengan segala kerendahan hati saya berharap mendapat dukungan dari TNI," kata Erick Thohir dikutip Tribunnews dari YouTube TNI AD, Jumat (14/8/2020).

Dirinya mengatakan, sinergi tersebut perlu digalakkan terutama untuk memastikan penerapan protokol kesehatan masyakat di tengah Pandemi Covid-19 terus berjalan lancar.

"Setidaknya hal tersebut harus dipastikan di 83.000 kelurahan dan desa di Indonesia," ungkapnya lagi.

Sementara itu, Menteri BUMN juga mengatakan soal vaksin covid-19.

Dirinya mengatakan, pemerintah siap memproduksi 250 juta vaksin Covid-19.

"Kami juga berharap TNI AD dapat membantu memproduksi vaksin covid-19 dan memberikan imunisasi di awal tahun depan," katanya.

Terlebih kata Erick, TNI juga memiliki vaksin tersebut.

“Bapak Kasad menyampaikan TNI AD juga punya vaksin sehingga nanti dapat digabungkan, karena jumlah vaksin yang dibutuhkan akan lebih dari 250 juta, karena penduduk kita 267 juta. Kalau satu orang divaksin lebih dari satu kali, berarti jumlahnya lebih dari 250 juta,” jelas Erick.⁣

Harapnya lagi, TNI harus menjadi yang terdepan memastikan hal tersebut dan bekerjasama dengan Menteri Kesehatan Mendiknas dan PMI untuk imunisasi vaksin dapat berjalan lancar.

Hal itu setidaknya selama satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.

Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan tanggapannya.

Selama ini, TNI AD telah berusaha untuk menyeimbangkan antara kebutuhan untuk pemutusan penularan Covid-19, termasuk menggerakkan perekonomian rakyat.

"Saya bersama Ketua Komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akan bersinergi dengan jajaran komite lainnya untuk merealisasikan program dan langkah yang ditempuh dalam menghadapi pandemi ini ," katanya.

Dikutip dari Kompas.commenurut Erick, tim pelaksana tidak akan sukses tanpa dukungan TNI-Polri.

Maka dari itu, ia mengunjungi Mabes Polri untuk memastikan sinergitas.

Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya, penanganan Covid-19 juga tidak akan sukses apabila masyarakat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.

Maka dari itu, sosialisasi protokol kesehatan oleh aparat keamanan dinilai penting.

Kegiatan tersebut akan difokuskan di 83.000 kelurahan dan desa.

“Karena itulah peningkatan kedisiplinan, peningkatan sosialisasi yang akan dilakukan oleh TNI-Polri menjadi hal yang sangat signifikan dan sangat penting, dalam arti supaya masyarakat bisa membantu daripada sukses penanganan Covid-19 ini,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (K




Uji Klinis Obat Corona Unair BIN Klaster Secapa AD


Loading...