Sebanyak 30 Penjual Jamu Gendong di Kota Yogyakarta Kini Mengantongi Sertifikasi dari BPOM

Sebanyak 30 Penjual Jamu Gendong di Kota Yogyakarta Kini Mengantongi Sertifikasi dari BPOM
Ilustrasi (Solopos.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 13 Agustus 2020 10:51 WIB

Terasjabar.id - Sebanyak 30 Penjual jamu Gendong di Kota Yogyakarta kini telah mengantongi sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemberian sertifikat itu, diharapkan bisa meningkatkan produktifitas penjual jamu tradisional tersebut.


Kepala BPOM Pusat Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan, sertifikasi merupakan upaya standarisasi. Tujuannya agar produk jamu yang dijual telah memenuhi standar kelayakan BPOM. Di antaranya memenuhi aspek keamanan, mutu dan khasiat. Terlebih jamu diproduki dengan cara tradisional.

“Sertifikasi produk jamu untuk memenuhi aspek higienis, aspek sanitasi, dan aspek pendokumentasian. Harapannya dapat membuat orang lebih percaya saat mengonsumsi jamu tradisional. Aman dan bermanfaat bagi konsumennya,” katanya dilansir dari website resmi Pemkot Jogja, Kamis (13/8/2020).

BPOM mencatat secara nasional sudah ada 176 pelaku usaha jamu gendong yang mendapatkan sertifikasi. Pemberian sertifikasi merupakan bentuk BPOM mendukung kemajuan jamu gendong dan obat tradisional.


“Sudah menjadi komitmen BPOM untuk memastikan jamu yang diproduksi di indonesia telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu sehingga aman dikonsumsi,” ucapnya.


Dikatakan, BPOM melaksanakan program prioritas nasional pembinaan UMKM obat tradisonal. Mereka melaksanakan program pembinaan, peningkatan kapasitas pelaku UMKM obat tradisional untuk menerapkan cara pembuatan obat tradisional yang baik dilakukan secara bertahap.

“Jamu adalah tradisi dan jati diri bangsa Indonesia yang dibuat dari keanekaragaman hayati Indonesia dan mencerminkan kearifan lokal masyarakat setempat,” ujar Penny.

Sejak dahulu, jamu telah digunakan secara luas untuk memelihara kesehatan dan pengobatan tradisional serta terbukti empiris berkhasiat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Di tengah pandemi Covid-19, jamu semakin digemari.

“Saat ini dengan adanya pandemi Covid-19 memberikan hikmah pentingnya kesehatan dan daya tahan tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi herbal dan jamu. Kebutuhan masyarakat saat ini menjadi peluang untuk meningkatkan supply jamu,” ucapnya.

Puji Rahayu, penjual jamu Gendong asal Kota Yogyakarta mengaku lega usahanya sudah mendapatkan sertifikasi dan pelatihan dari BPOM. Dari pelatihan tersebut, sekarang dia lebih memahami penerapan standart pengolahan seperti pemilihan bahan baku hingga kebersihan karyawan.

“Sekarang juga bisa membedakan mana produk yang sudah bersertifikat, semoga program ini bisa berlanjut,” ucapnya.


Disadur dari iNews.id

Penjual Jamu Gendong BPOM Jamu Tradisional Pandemi Virus Corona


Loading...