Atasi Tumpahan Minyak di Laut, Warga Mauritius Sumbang Rambut

Atasi Tumpahan Minyak di Laut, Warga Mauritius Sumbang Rambut
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Kamis, 13 Agustus 2020 09:03 WIB

Terasjabar.id -- 

Warga Mauritius dilaporkan menyumbangkan rambut untuk mencegah penyebaran tumpahan minyak di laut akibat bocoran kapal kargo MV Wakashio



Dilansir dari Gizmodo, Senin (10/8), warga Mauritius meluncurkan kampanye untuk mengumpulkan rambut manusia dalam jumlah besar di seluruh pulau. Nantinya, semua rambut yang terkumpul akan dijahit menjadi tabung dan jaring yang mengapung di atas air untuk mengikat minyak.
 
Para ilmuwan selama bertahun-tahun menyarankan penggunaan rambut sebagai bahan untuk menahan tumpahan minyak di air, karena rambut manusia menyerap minyak dan tidak menyerap air.


Penata rambut di pulau itu dilaporkan menawarkan jasa potong rambut gratis kepada penduduk untuk mendukung kampanye tersebut. Saat Mauritius mengumumkan situasi "darurat nasional", semua orang dari berbagai lapisan ikut bertindak.

 
Seperti dikutip dari Indian Express, Selasa (11/8), ribuan pelajar, aktivis lingkungan, dan penduduk setempat bahu-membahu mengurangi kerusakan pantai.
 
Relawan terlihat mengambil minyak dari pantai menggunakan ember dan mengekstraksi lumpur dengan sekop, serta mengisi barel minyak besar untuk membuang bahan bakar berat.
 
Kampanye daring pun telah dimulai dengan tagar #SovNouLagon dan #SaveMauritiusReef agar lebih banyak orang berpartisipasi dan menyumbangkan barang-barang penting yang dibutuhkan.
 
Relawan telah mengumpulkan botol air plastik dan toples untuk membuat floating boom untuk mencoba memperlambat penyebaran minyak ke laguna dan pantai.
 


Relawan terlihat terburu-buru menjahit kain, mengisinya dengan daun tebu dan jerami, serta menjaga floating boom tetap mengapung dengan botol plastik.
 
Sementara itu, media sosial mulai dipenuhi oleh gambar hewan laut yang mati akibat tumpahan minyak dan relawan mengimbau orang-orang untuk turut membantu mereka.
 
"Kami mulai melihat ikan mati dan hewan seperti kepiting tertutup minyak, kami mulai melihat burung laut tertutup minyak, termasuk beberapa (hewan lagi) yang tidak bisa diselamatkan," ujar direktur konservasi Mauritius Wildlife Foundation, Vikash Tatayah, kepada surat kabar lokal.
 
Dua pekan lalu kapal kargo MV Wakashio dilaporkan mengalami kebocoran bahan bakar dan menodai air bersih di kawasan laut yang dilindungi secara ekologis di lepas pantai tenggara.

Upaya menstabilkan kapal curah dan memompa 4.000 ton bahan bakar dari palka telah gagal, dan mendorong Perdana Menteri Mauritius, Pravind Jugnauth menyatakan "keadaan darurat lingkungan" lantaran minyak merembes tanpa henti dari celah di lambung kapal.

(ans/dea/CNN)

Tumpahan Minyak Rambut Mauritius


Loading...