Kisah Ibu Kandung Mengaku Temukan Bayi: Ternyata Lahiran Sendiri di Kamar dan Langsung Bekerja

Kisah Ibu Kandung Mengaku Temukan Bayi: Ternyata Lahiran Sendiri di Kamar dan Langsung Bekerja
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Selasa, 11 Agustus 2020 10:16 WIB

Terasjabar.id - Minggu (9/8/2020) pagi, alunan musik cukup kencang diputar di dalam kamar D (20) yang berukuran tak lebih dari 3x4 meter. 

Di dalam kamar, D tengah berjuang seorang diri antara hidup dan mati melahirkan anak pertamanya.

Tanpa bantuan bidan dan satu orang pun yang tak tahu, D melewati proses persalinan itu secara normal.

Cucuran darah yang membekas di seprei dan kasur menjadi saksi bisu perjuangan D melahirkan bayi perempuan.

"Musik itu disetel untuk mengelabui orang di rumahnya agar tak mendengar proses persalinan dan tangisan bayinya," kata Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto saat dikonfirmasi, Selasa (11/8/2020).

Setelah sang buah hatinya lahir, tak seperti persalinan umumnya yang disambut suka cita, D justru melewatinya dengan duka.

Tetesan air mata mengalir dari pipinya, memikirkan nasib bayi tak berdosa itu yang lahir dari hasil hubungan gelapnya dengan sang kekasih.

Akhirnya dengan segala resiko yang harus dihadapi, D memulai cerita.

Saat itu sekira Pukul 06.00 WIB, dengan sisa kekuatan D langsung mengenakan celana dan berjalan keluar kamar. 

Setelah memastikan kondisi rumah aman dan kedua orangtuanya sedang berada di kamar, D menggendong bayi itu ke teras dan berteriak memanggil  ibunya.

"Pagi-pagi itu habis lahiran, dia langsung bisa jalan seperti orang biasa dan bilang kalau habis nemu bayi di depan rumah dan diserahkan bayi itu ke ibunya," kata Supriyanto.

Adanya penemuan bayi itu dengan cepat tersebar di kalangan warga Jatipulo yang terus berdatangan ke rumah orangtua D.

Bidan pun dipanggil untuk memerika kondisi kesehatan bayi perempuan itu yang masih menempel dengan ari-ari.

Polisi yang tiba di lokasi segera lakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa orangtua dari bayi tak berdosa itu.

Langsung bekerja

Seusai menyerahkan bayi yang mengaku ditemukannya itu ke ibunya, D langsung pamit berangkat kerja.

A (56), ibunda D juga tak curiga apapun dengan sang anak.

"Karena pelaku ini memang tak terlihat seperti orang habis lahiran. Dia sudah pakai celana dan berjalan normal," kata Supriyanto.

Supriyanto menuturkan, dari awal dia sudah mencurigai bahwa pelaku adalah orang sekitar.

"Karena gang rumahnya ini sempit sekali. Enggak mungkin orang luar bisa tahu gang ini apalagi sampai masuk karena lebarnya saja enggak sampai dua meter," papar Supriyanto.

Awalnya, polisi mendata warga di sekitar wilayah itu siapa saja yang sedang hamil. 

Disamping itu, polisi juga berusaha meminta keterangan D sebagai orang yang pertama kali menemukan bayi itu.

Namun upaya itu tak terlaksana karena D sedang tak di lokasi. Polisi pun kemudian memeriksa rumah D yang jadi lokasi ditemukannya bayi itu.

Benar saja, saat memeriksa kamar D, polisi menemukan sprei dan kasur yang bercucuran darah. 

Berbekal kecurigaan itu, polisi kemudian memancing D untuk bertemu hingga akhirnya berhasil mengamankan perempuan muda itu di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (9/8/2020) malam.

"Saat diamankan akhirnya dia ngakuin semua," kata Supriyanto.

Hubungan gelap

Layaknya kasus pada umumnya, D mengaku tega melakukan hal itu lantaran anak tersebut adalah hasil hubungan gelapnya dengan sang kekasih.

"Penyebabnya karena dia malu itu hasil hubungan gelap dengan pacarnya. Pacarnya juga sudah kami temui dan bersedia tanggung jawab tapi enggak punya uang untuk nikahin," kata Supriyanto.

Diduga D sengaja membuat skenario itu agar bayi itu dirawat dan diadopsi oleh keluarganya tanpa harus tahu bahwa ternyata bayi itu adalah anak kandungnya.

Dia pun merahasiakan kehamilan hingga akhirnya melahirkan anak itu kepada seluruh anggota keluarganya.


"Padahal pelaku ini tinggal serumah sama orangtuanya, tapi enggak ada yang tahu kalau dia hamil sampai melahirkan," kata Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan, saat ini D dan bayinya diisolasi mandiri di Puskesmas Palmerah setelah hasil rapid test keduanya reaktif.

"Jadi sambil menunggu hasil swab test keduanya diisolasi di Puskesmas Palmerah, termasuk orangtua dan keluarganya juga di swab dan lingkungan disana isolasi mandiri sementara ini," kata Supriyanto.

(Tribunjakarta.com)

Bayi Melahirkan Ibu Kandung


Loading...