Orangtua Dirawat di Puskesmas, Pria di Madura Malah Tusuk Warga yang Jenguk Sampai Bersimbah Darah

Orangtua Dirawat di Puskesmas, Pria di Madura Malah Tusuk Warga yang Jenguk Sampai Bersimbah Darah
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Senin, 10 Agustus 2020 11:33 WIB

Terasjabar.id - Suara teriakan petugas medis dan keluarga pasien di Puskesmas Tanjung Bumi di Kabupaten Bangkalan, Madura mendadak pecah, pada Sabtu (8/8/2020) malam.

Seorang pria yang sedang mengejuk tetangganya, Efendi (40) terkapar di lantai bersimbah darah.

Efendi rupanya menjadi korban penusukan putra tetangganya sendiri, Supriyadi (41).

Pasalnya dada kiri Efendi ditusuk menggunakan sebilah pisau sepanjang 22 sentimeter oleh Supriyadi.

Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo kepada Surya.com, Minggu (9/8/2020) kemudian menjelaskan kronologi dari peristiwa berdarah itu.

Ia menjelaskan, insiden pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Kala itu Supriyadi tengah menjaga orang tuanya yang dirawat di puskesmas.

Efendi berserta warga desa yang lain kemudian datang berniat menjenguk orangtua Surpiyadi.

"Korban datang bersama rombongan, berniat membesuk orang tua pelaku," jelas Puji.

Melihat korban datang, lanjutnya, seketika pelaku langsung emosi.

Supriadi lantas mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggang kirinya.

"Pelaku langsung menusukkan pisau ke korban yang tengah duduk di lorong puskesmas," papar Puji.

"Penganiayaan tadi malam mengakibatkan korban mengalami luka berat dan meninggal dunia," imbuhnya.

Lalu apa penyebab Supriyadi nekat menghabisi Nyawa Efendi?

Puji menyatakan, hasil pemeriksaan diketahui pelaku merasa cemburu.

Beberapa hari sebelumnya, pelaku memergoki istrinya mengobrol berduaan bersama korban di dekat rumahnya.

"Ketika pelaku menghampiri, satu (korban) nya lari dan satu (istri) nya masuk kamar," pungkas Puji.

Polisi menyita barang bukti sebilah senjata tajam berupa pisau sepanjang 22 sentimeter berlumur darah lengkap dengan selongsong dan pakaian korban.

Darah Korban Mengalir Seperti Keran

Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah mengungkapkan, situasi malam itu sangat genting setelah terdengar teriakan dari kamar inap di bagian belakang.

"Petugas kami lari menjauh setelah melihat pisau dengan lumuran darah. Begitu juga dengan keluarga pasien, lari semua," ungkap Mutmainnah kepada Surya, Minggu (9/8/2020).

Sebelum terdengar suara teriakan, tiga petugas sedang berada di ruang UGD karena ada pasien baru datang sekitar pukul 21.10 WIB.

tribunnews
Mayat Efendi, pria yang tewas ditusuk saat berkunjung ke Puskesmas Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Pelaku pembunuhan mengaku cemburu. (Surya)

Mutmainnah menjelaskan, suara teriakan histeris terdengar sekitar pukul 21.50 WIB.

Kegaduhan tersebut membuat para petugas medis bergegas menuju ruang rawap inap.

"Sebelumnya suasana sepi karena hanya ada satu pasien pria di ruang rawap inap," jelasnya.

Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek dan Koramil Tanjung Bumi tiba di lokasi.

Setelah Supriyadi si pembunuh dikuasai aparat, lanjut Mutmainnah, pihaknya membawa mayat Efendi ke ruang UGD.

"Pendarahannya masif, seperti air dari kran. Tidak tertolong karena sudah tidak ada denyut nadi. Mungkin luka tusuk itu mengenai paru atau jantung. Keluarga menolak tindakan otopsi," pungkasnya.

(Tribunjakarta.com)

Puskesmas Madura Penusukan


Loading...