Seorang Staf Disdik Jabar Terkonfirmasi Positif Virus Corona, Diduga Terpapar dari Menantu yang Kerja di Jakarta

Seorang Staf Disdik Jabar Terkonfirmasi Positif Virus Corona, Diduga Terpapar dari Menantu yang Kerja di Jakarta
(Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 10 Agustus 2020 08:07 WIB

Terasjabar.id - Penyebaran Covid-19 di kantor-kantor pemerintahan di Jawa Barat kian mengkhawatirkan. Setelah Gedung Sate dan kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung, Covid-19 kini merambah Kantor Cabang Dinas Wilayah VI Dinas Pendidikan Jabar di Kabupaten Cianjur.

Seorang stafnya, kemarin, dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah hasil tes swab atau usapnya keluar. Akibat peristiwa ini, 35 pegawai di kantor tersebut terpaksa dikarantina untuk memutus mata rantai penyebarannya.

Kepala KCD Wilayah VI Disdik Jabar, Esther Miory, mengatakan, stafnya yang positif terinfeksi corona berinisial N dan sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur.

Kabar terjangkitnya N, ujarnya, ia dapat dari Camat Haurwangi. "N diduga tertular Covid dari menantunya yang bekerja di Jakarta," kata Esther kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Minggu (9/8/2020).

Esther mengatakan, N diduga tertular saat menantu yang sakit dan pulang ke Cianjur beberapa waktu lalu.

Saat itu, kata Eshter, menantu N didiagnosis terserang penyakit tifus.

"Setelah sembuh, ia pulang lagi ke Jakarta. Namun, di Jakarta ia dinyatakan positif Covid-19, begitu pula anak dan istrinya," kata Esther.

Menyusul peristiwa itu, pelacakan pun dilakukan pada semua kontak eratnya, termasuk N.

"Dari situlah diketahui, N positif terpapar," kata Esther.

Esther mengatakan, ke-35 pegawai KCD yang dikarantina ini termasuk dirinya.

"Semua, pejabat, staf, dan petugas satuan pengamanan, semua dikarantina, 35 orang. Saat ini kami semua sedang dalam perjalanan untuk dikarantina. Hari ini kami targetkan sudah berkumpul semua," kata Esther seraya menegaskan bahwa keluarga para pegawai KCD tidak ikut dikarantina.

"Kebetulan kantor kami memadai dan cukup untuk mengarantina 35 orang. Ada mes dan aula juga," kata Esther. "Kami semua rencananya akan menjalani tes usap Senin ini."

Esther mengatakan, terinfeksinya seorang staf KCD ini sangat mengagetkan.

Terlebih, ini terjadi hanya sepekan sebelum kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka dimulai kembali di 50 sekolah di Cianjur, 18 Agustus nanti. Esther mengatakan ke-50 sekolah itu terdiri atas 35 SMA, 13 SMK, dan 2 SLB.

Namun, menurut Esther, jumlah itu bisa saja berkurang, mengingat dari Pemprov Jabar ada kebijakan bahwa sekolah yang bisa melaksanakan KBM tatap muka hanyalah sekolah yang berada di kecamatan berzona hijau.

"Kami masih tunggu apakah di Cianjur juga ada yang dikurangi atau tidak. Jadi datanya masih berubah, tergantung pada perkembangan kasus," katanya.

Sebelumnya, Kemendikbud mengumumkan terdapat 17 kabupaten dan kota di Jabar yang masuk zona kuning dan dinyatakan boleh kembali menggelar sekolah tatap muka. Selain Kabupaten Cianjur, daerah lainnya adalah Kabupaten Ciamis, Kota Cirebon, Kota Banjar, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Karawang.



Disadur dari Tribunjabar.id

Pandemi Virus Corona Kantor Cabang Dinas Wilayah VI Dinas Pendidikan Jabar Kabupaten Cianjur


Loading...