Pusat Keramaian Menjadi Fokus Satpol PP Kota Bandung Dalam Pengawasan Penggunaan Masker, Diantaranya Pusat Perbelanjaan
Terasjabar.id - Pusat keramaian seperti pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan, dan taman menjadi fokus Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung dalam pengawasan penggunaan masker.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, mengatakan, selain pengawasan terhadap individu, pihaknya juga turut melakukan pengawasan terhadap tempat usaha, pedagang kios-kios di pasar, dan para pengelola tempat bisnis.
Selama pengawasan di pusat keramaian, kata dia, ada ratusan warga yang sudah kena teguran karena tidak mengenakan masker ketika berada di tempat belanja atau pasar.
"Kan ada 35 pasar di Kota Bandung. Selama pengawasan ada ratusan lebih yang tidak pakai masker, masih kami imbau. Masih dalam kategori ringan," ujar Rasdian saat dihubungi, Minggu (9/8/2020).
Menurut Rasdian, tingkat kesadaran masyarakat dalam mengenakan masker ketika berada di luar ruangan masih rendah, terutama masyarakat yang berada di pasar tradisional. Dalam satu hari, pihaknya bisa memantau hingga empat pasar di Kota Bandung.
"Sekarang lebih digalakkan lagi karena denda sudah diberikan. Kami sambil sosialisasi kayak buat poster pakai masker atau denda," katanya.
Dia menjelaskan, teguran itu merupakan tahap awal menuju sanksi sedang dan sanksi berat.
Apabila masih bandel setelah diberikan sanksi ringan hingga sedang, maka akan diberikan sanksi berat berupa denda uang sebesar Rp100 ribu.
"Jadi orang yang tak memakai masker, dicatat identitasnya. Kalau ditemukan lagi tidak menggunakan masker, maka diberlakukan sanksi sedang dengan mengambil jaminan kartu identitas. Kalau ketemu lagi besoknya maka dia masuk pelanggaran ketiga yaitu denda," ucapnya.
Disadur dari Tribunjabar.id