Pandemi Virus Corona Mengganggu Semua Sektor Kehidupan, 4 Syarat Sekolah Boleh KBM Tatap Muka, Daftar Wilayah Zona Kuning Jabar yang Sekolahnya Boleh Buka

Pandemi Virus Corona Mengganggu Semua Sektor Kehidupan, 4 Syarat Sekolah Boleh KBM Tatap Muka, Daftar Wilayah Zona Kuning Jabar yang Sekolahnya Boleh Buka
Ilustrasi (Kompas.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 9 Agustus 2020 09:17 WIB

Terasjabar.id - Bukan cuma sektor kesehatan, pandemi Covid-19 mengganggu semua sektor kehidupan, termasuk sosial-ekonomi.

Satu di antara dampak di tengah masih terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 yakni aktivitas pembelajaran melalui ruang digital. Pendekatan ini tidak semudah ketika anak didik belajar dengan metode tatap muka di sekolah.

Tak hanya guru yang memiliki kendala dalam penyelenggaraan metode pembelajaran jarak jauh, tetapi juga orang tua dan para murid.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pun berencana untuk mengaktifkan kembali pembelajaran tatap muka di wilayah zona hijau dan kuning.

Namun demikian, implementasi pembelajaraan tersebut harus memperhatikan syarat yang harus dipenuhi, yakni empat persetujuan.

Hal tersebut pun dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (9/8/2020).

Syarat pertama, sekolah harus mendapat persetujuan dari pemerintah daerah (pemda) atau dinas pendidikan dan kebudayaan di wilayah zona hijau dan kuning.

Kedua, persetujuan kepala sekolah setelah sekolah dapat memenuhi protokol kesehatan yang ketat.

Ketiga, adanya persetujuan wakil dari orang tua dan wali siswa yang tergabung dalam komite sekolah meskipun kemudian sekolah sudah melakukan pembelajaran tatap muka.

Keempat, adanya persetujuan dari orang tua peserta didik. Jika orang tua tidak setuju, peserta didik tetap belajar dari rumah dan tidak dapat dipaksa.

Kemdikbud mengedepankan dua prinsip dalam kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Prinsip pertama yakni kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat.

Kedua, tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19.

Pembelajaran tatap muka di zona oranye dan merah rencananya tetap dilarang. Sekolah pada zona tersebut tetap melanjutkan belajar dari rumah.

Berdasarkan data Kemdikbud, sekitar 57 persen peserta didik masih berada di zona merah dan oranye. Mereka tersebar di 238 wilayah administrasi setingkat kabupaten dan kota, sedangkan 43 persen berada di zona hijau dan kuning atau tersebar di 276 wilayah administrasi.

Kemendikbud mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi mereka saat menerapkan pembelajaran di ruang digital.

Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lain, seperti bekerja atau urusan rumah. Di samping itu, mereka kesulitan dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat belajar di rumah.

Di sisi anak didik, mereka kesulitan untuk konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru, serta peningkatan rasa stres dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan.

Kondisi tersebut dapat berpotensi untuk menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.

Guru juga kesulitan untuk mengelola pembelajaran jarak jauh dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum. Mereka juga mengalami waktu pembelajaran berkurang sehingga guru tidak mungkin memenuhi beban jam mengajar serta kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang tua sebagai mitra di rumah.

Tantangan yang dirasakan para orang tua dan anak-anak yang tidak memiliki perangkat untuk mengakses materi yang diberikan melalui ruang digital serta kuota yang harus dibeli untuk dapat mengaksesnya.

Di Jawa Barat, terdapat 17 kabupaten dan kota yang masuk zona kuning dan dinyatakan oleh Kemdikbud dapat menggelar sekolah tatap muka kembali.

Daerah ini meliputi Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kota Cirebon, Kota Banjar, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Karawang.



Disadur dari Tribunjabar.id

Pandemi Virus Corona Sektor Kesehatan BNPB Tatap Muka di Sekolah


Loading...