Pelaku Fetish Kain Jarik Akui Sudah dari Kecil Alami Perilaku Seks Menyimpang, 'Orang Tuanya Juga Tahu Perilakunya Sejak Kuliah'

Pelaku Fetish Kain Jarik Akui Sudah dari Kecil Alami Perilaku Seks Menyimpang, 'Orang Tuanya Juga Tahu Perilakunya Sejak Kuliah'
(KOMPAS.COM/A. FAIZAL : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 9 Agustus 2020 08:32 WIB

Terasjabar.id - Perilaku seks menyimpang Gilang ternyata sudah terlihat sejak dia masih kecil. Gilang adalah mantan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang viral karena kasus fetish kain jarik.

Gilang akhirnya ditangkap. Dia diamankan di Jalan Cilik Riwut, Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (6/8/2020) sore. 

Kepada polisi, Gilang sempat mengaku mengalami kelainan sejak kecil karena tertarik secara seksual dengan orang berselimut atau bungkus kain.

Setelah aksinya viral di media sosial, Gilang mengaku kepada polisi bahwa dia mengidap kelainan seksual sejak kecil.

Hal ini dikatakan oleh Kapolrestabes Kapuas, AKBP Manang Soebeti, saat melakukan penangkapan di Kalimantan Tengah. 

Gilang mengaku sejak kecil ia tertarik secara seksual dengan orang berselimut atau bungkus kain.

Hal itu terungkap saat polisi melakukan interogasi. 

"Di Polres kami sempat interogasi yang bersangkutan," katanya, Jumat, (7/8/2020) saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.  "Memang dia sejak kecil merasa tertarik kalau ada orang yang dibungkus dan pakai selimut tertutup dari kepala sampai kaki."

Manang mengatakan, Gilang memperdaya atau mengarahkan teman-temannya membungkus diri sejak kuliah.

Kendati demikian, Gilang ogah menjelaskan lebih terperinci soal itu karena Polres Kapuas hanya membantu mengamankan. 

"Orang tuanya juga tahu perilakunya sejak kuliah," ujarnya.

Diimingi bayaran

Kasus pelecehan fetish kain jarik ini terungkap setelah beredar utasan korban di Twitter sejak Kamis (30/7/2020).

Berita tersebut pun langsung menjadi trending topik di Twitter.

Lewat utasan tersebut, si penulis sekaligus korban yakni @m_fikris melampirkan tangkapan layar percakapannya dengan Gilang.

Peristiwa itu terjadi saat korban menjadi peserta mahasiswa baru.

Korban dan pelaku berkuliah di kampus yang berbeda.

Gilang tiba-tiba mem-follow akun Instagram korban dan dari situ keduanya intens berkomunikasi. 

tribunnews
Gilang, pelaku Fetish Jarik setelah ditangkap di Kalimantan Tengah. Kini sedang menjalani pemeriksaan oleh polisi dan mengaku memiliki kelainan seks dengan barang yang dibungkus sejak kecil. (istimewa via surya)

Pelaku meminta korban bersedia dibungkus dengan kain jarik selama tiga jam layaknya jenazah manusia yang meninggal dunia dengan alasan hal itu untuk riset.

Salah satunya yang menyatakan bahwa pelaku akan memberi bayaran.

"Gimana, Dek? Nanti aku dobel deh bayarannya," kata Gilang dalam tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut.

Namun sebelumnya, sang korban atau sang penulis utas yakin mau membantu pelaku karena dimintai bantuan dalam menulis riset.

Gilang meyakinkan korban-korbannya untuk membantunya dalam menulis riset yang melibatkan korban dililit atau dibungkus dengan kain jarik.

Penulis utas tersebut mengaku hanya ingin membantu karena untuk kebutuhan riset Gilang.

Dalam twitnya, korban juga melaporkan aksi G ke ke institusi tempat G berkuliah.

"Untuk pihak @Unair_Official dan @BEMFIBUA ada seorang mengaku sebagai mahasiswa anda dan telah melalukan pelecehan seksual kepada saya dan beberapa orang, mohon untuk ditindaklanjuti," tulis pemilik akun @M_fikris.

Foto-foto di HP Diperiksa

tribunnews
Terduga pelaku fetish kain jarik, Gilang Bungkus ditangkap di rumah kerabatnya. (Kolase Polda Jatim/Facebook)

Selama menghilang, Gilang diketahui bersembunyi di rumah pamannya di Jalan Cilik Riwut, Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Ia akhirnya berhasil diamankan polisi di lokasi tersebut.

Kapolrestabes Kapuas, Kalimantan Tengah, AKBP Manang Soebeti menjelaskan kronologis penangkapan Gilang, eks mahasiswa Unair Surabaya yang terjerat kasus pelecehan seksual 'fetish kain jarik'.

"Dia ditangkap di rumah pamannya, tepat di sore hari. Dia juga pasrah dan tidak ada perlawanan," kata mantan Kapolsek Sawahan, Surabaya itu, Jumat (7/8/2020). 

Penangkapan dipimpin langsung oleh Kanit Resmob Iptu Arif Risky beserta tiga orang anggota. Mereka berkoordinasi dengan Satreskrim Kapuas.

Gilang langsung dibawa ke RSUD Kapuas untuk rapid test. Hasilnya pun nonreaktif. 

Polisi turut mengamankan barang bukti satu buah handphone milik pelaku. 

"Untuk alat bukti tentu yang berkaitan dengan ITE, yaitu satu buah handphone milik yang bersangkutan," kata Trunoyudo.

Dikeluarkan dari Unair 

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan Gilang, pelaku pelecehan seksual fetish kain jarik.

Gilang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unair.

Dia dinilai telah melanggar kode etik dan mencoreng nama baik Unair.

Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo mengkonfirmasi jika Uanir telah mengeluarkan Gilang.

"Unair telah mengambil keputusan melakukan droup out (DO) kepada yang bersangkutan sesuai keputusan komite etik kampus," kata Suko Widodo saat dikonfirmasi, Rabu (5/8/2020).

Tindakan Gilang, menurut Suko dianggap mencoreng nama baik Unair sebagai institusi pendidikan yang menjunjung nilai-niai moral.

Pertimbangan lainnya, pihak kampus juga mempertimbangkan pengaduan sejumlah korban yang merasa dilecehkan dan direndahkan martabatnya oleh Gilang.

"Jika memang memenuhi unsur kriminal, kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum," ujar Suko.

Sebelum keputusan DO diambil, Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih, telah mengonfirmasi yang bersangkutan beserta orang tua sebagai wali mahasiswa.

"Pihak wali mahasiswa menyesali perbuatan putranya dan menerima apa pun keputusan pihak kampus," ucap Suko.

Sebelumnya Wakil Dekan I FIB Unair Puji Karyanto mengatakan, klarifikasi dilakukan dalam rapat virtual yang digelar Senin (3/8/2020).

Gilang tak bisa hadir dalam rapat tersebut.

Rapat itu, kata Puji, dihadiri ibu dan kakak Gilang.

Dalam rapat itu, keluarga menyesalkan perbuatan Gilang yang diduga melakukan pelecehan seksual berkedok penelitian 'fetish kain jarik'.

"(Hasil rapat klarifikasi) tidak dapat disampaikan secara terbuka. Intinya keluarga menyesalkan atas apa yang sudah dilakukan oleh putranya," kata Puji ketika dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).


Disadur dari TRibunjabar.id

Gilang Fetish Bungkus Kain Jarik UNAIR Viral Kalimantan Tengah


Loading...