Dua Mobil TNI Terkena Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Lokasi Ledakan 7 Kilometer dari KBRI

Dua Mobil TNI Terkena Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Lokasi Ledakan 7 Kilometer dari KBRI
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 6 Agustus 2020 08:18 WIB

Terasjabar.id - Sebuah mobil pikap jenis Hilux dan sebuah minibus angkut berkapasitas 20 orang milik TNI diduga terkena ledakan dahsyat yang terjadi di area pelabuhan Beirut Lebanon pada Selasa (4/8/2020).

Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang mengatakan kedua mobil itu tengah diparkir di pelabuhan Beirut di markas Lebanese Armed Forces saat kejadian.

Menurut dia, selain dua kendaraan itu, belum ada lagi fasilitas TNI yang diduga terkena dampak ledakan tersebut. Selain itu, ia belum bisa memastikan bagaimana kondisi kedua kendaraan tersebut.

"Belum bisa dipantau karena police line sudah ada," kata Victor ketika dihubungi Tribun, Rabu (5/8/2020).

Victor mengatakan dua kendaraan tersebut adalah kendaraan operasional dari KRI Sultan Hasanuddin -366 yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTR) UNIFIL.

Pada saat kejadian, kata Victor, KRI Sultan Hasanuddin-366 sedang sandar di Mersin Turki.
Adapun Kapal perang yang tengah berlabuh di dekat lokasi adalah kapal perang milik Bangladesh yang juga merupakan kapal Satgas MTF.

Selain itu, kata Victor, semua personel TNI anggota Satgas Kontingen Garuda UNIFIL dalam keadaan aman.
Lokasi ledakan hanya berjarak sekitar tujuh kilometer dari KBRI Beirut.

Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari memastikan semua WNI di Lebanon selamat.

Serangan Mengerikan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ledakan kuat yang mengguncang Beirut seperti sebuah serangan yang mengerikan.

"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang-orang Lebanon dan kami akan berada di sana untuk membantu. Ini terlihat seperti serangan yang mengerikan," kata Trump.

Trump menyatakan, dia sudah bertemu dengan para jenderalnya, yang menyebut ledakan di Beirut itu bukan insiden yang biasa. Namun, tiga pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa ledakan besar yang terjadi di Beirut tidak ada indikasi serangan.

Seorang pejabat mengatakan bahwa jika ada indikasi pihak tertentu telah menyerang kawasan Beirut dengan skala sebesar itu, akan ada peningkatan otomatis perlindungan pasukan AS dan asetnya dalam wilayah tersebut. Sejauh ini, pejabat ini mencatat tidak ada yang terjadi untuk mengindikasikan serangan.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan, pemerintah Lebanon sedang menyelidiki penyebab ledakan dan AS berharap yang terbaik untuk hasil itu. Selama konferensi pada Selasa itu, Trump terus menyiratkan bahwa Beirut telah menjadi sasaran serangan pihak tertentu(Tribunjabar.id)




TNI Lebanon KBRI Ledakan


Loading...