Dua Ledakan Besar Melanda Beirut Lebanon, 'Sampai sekarang lebih dari 4.000 orang terluka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa'

Dua Ledakan Besar Melanda Beirut Lebanon, 'Sampai sekarang lebih dari 4.000 orang terluka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa'
(Tribunnews.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 5 Agustus 2020 13:28 WIB

Terasjabar.id – Tim penyelamat bekerja sepanjang Selasa (4/8/2020) malam hingga Rabu (5/8/2020) setelah dua ledakan besar melanda Pelabuhan Beirut dan meluluhlantakkan gedung-gedung di ibu kota Lebanon itu. Menurut data yang dihimpun sejauh ini, ledakan itu menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ribuan orang lainnya.

“Sampai sekarang lebih dari 4.000 orang terluka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa. Tim kami masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di daerah sekitarnya,” ungkap sebuah pernyataan Palang Merah Lebanon, yang dikutip AFP, Rabu (5/8/2020).

Dua ledakan di Beirut menyebabkan efek seperti bom atom. Ledakan kedua disertai dengan munculnya bola api besar berwarna jingga yang membubung ke langit. Ledakan itu segera diikuti oleh gelombang kejut seperti tornado yang meratakan pelabuhan dan menghancurkan jendela-jendela gedung di kota.

Ledakan—yang terdengar hingga di Nikosia (ibu kota Siprus) yang berjarak 240 kilometer—oleh para ahli gempa dicatat setara dengan gempa berkekuatan 3,3 skala Richter. Setelah ledakan itu, orang-orang yang berlumuran darah, linglung, dan terluka terjebak di antara puing-puing, pecahan kaca, dan gedung-gedung yang terbakar di Beirut Tengah.

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab mengatakan, ledakan berasal dari 2.750 ton pupuk pertanian ammonium nitrat yang telah disimpan selama bertahun-tahun di gudang tepi laut di Pelabuhan Beirut. “Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban. Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya,” katanya.

Kepala Keamanan Umum Lebanon, Abbas Ibrahim mengatakan, pupuk itu telah disita pemerintah bertahun-tahun sebelumnya. Bahan kimia itu kemudian disimpan di gudang pelabuhan yang lokasinya tak jauh dari kawasan pusat perbelanjaan dan kehidupan malam Beirut.

“Ada banyak mayat di tanah. Ambulans masih mengangkat orang mati,” ujar seorang tentara di pelabuhan itu kepada AFP.

Seorang perempuan berusia dua puluhan tahun berdiri sambil berteriak pada pasukan keamanan setempat. Dia bertanya tentang nasib saudara laki-lakinya, seorang karyawan pelabuhan itu. “Namanya Jad, matanya hijau,” ujarnya.

“Ledakan itu seperti bom atom,” kata Makrouhie Yerganian, seorang pensiunan guru sekolah berusia pertengahan 70-an tahun yang telah tinggal di dekat pelabuhan selama beberapa dasawarsa.

“Saya sudah mengalami segalanya, tetapi tidak pernah seperti ini sebelumnya. Semua bangunan di sekitar sini runtuh,” ” ucapnya.

Para koresponden AFP di seluruh kota melihat kaca jendela-jendela toko dan apartemen pecah. Jalan-jalan pun tampak tertutup pecahan kaca itu. Sebuah foto yang diunggah secara daring pun menunjukkan kerusakan di bagian dalam terminal Bandara Beirut yang berjarak 9 kilometer dari ledakan.

Disadur dari iNews.id

Ledakan Beirut Lebanon Trending Topic


Loading...