Perdana Menteri Lebanon Menyebut Ledakan Besar di Beirut Disebabkan 2.750 Ton Bahan Peledak

Perdana Menteri Lebanon Menyebut Ledakan Besar di Beirut Disebabkan 2.750 Ton Bahan Peledak
(Merdeka.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 5 Agustus 2020 10:35 WIB

Terasjabar.id - Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menyebut ledakan besar di Beirut disebabkan tumpukan ribuan ton bahan peledak. Pemerintah menegaskan akan memburu pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Dua ledakan besar mengguncang Beirut pada Selasa (4/8/2020) sore kemarin. Lokasi ledakan berada di Pelabuhan Beirut. Dampak ledakan besar tersebut memecahkan kaca dan merusak sejumlah gedung bertingkat dalam radius hingga 4 km dari sumber ledakan.

Bahkan, suara ledakan terdengar hingga 240 km di Pulau Siprus. Sejauh ini sudah 73 korban tewas yang dievakuasi, serta ribuan korban luka-luka dirawat di beberapa rumah sakit terdekat. Jumlah korban tewas diperkirakan masih akan terus bertambah seiring proses evakuasi.

Dugaan sementara ledakan tersebut disebabkan kebakaran di gudang penyimpanan kembang api dan petasan. Indikasinya, saat ledakan pertama terlihat kilatan cahaya kembang api di antara kepulan awan hitam.

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menuding adanya bahan peledak yang disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun. Dia mendapat laporan terdapat 2.750 ton amonium nitrat--bahan pembuat pupuk dan peledak--di gudang sebelum terjadi ledakan.

Hassan memerintahkan otoritas kepolisian serta militer bergerak cepat melakukan investigasi dan mencari pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan bahan baku peledak tersebut.

"Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggungjawaban dan menerapkan hukuman paling berat," kata perdana menteri dalam akun Twitter resminya.

Disadur dari iNews.id

Ledakan Beirut Lebanon Trending Topic Perdana Menteri Lebanon


Loading...