Benarkah Surabaya Sudah Masuk Zona Hijau Seperti Dikatakan Risma? Pakar Epidemiologi Beri Fakta

Benarkah Surabaya Sudah Masuk Zona Hijau Seperti Dikatakan Risma? Pakar Epidemiologi Beri Fakta
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 4 Agustus 2020 14:02 WIB

Terasjabar.id - Klaim Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang menyatakan Kota Surabaya sudah zona hijau mendapat sanggahan.

Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo , mempertanyakan data yang digunakan Tri Risma sehingga dapat menyimpulkan Surabaya sudah masuk zona hijau.

"Kita tidak tahu Ibu Wali Kota ini menggunakan data mana, karena dari data yang ada dari Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi dilaporkan ke pusat kami analisis dari hari ke hari dan Surabaya  belumlah kalau hijau. Karena kalau kita lihat saja kasus baru masih terus ada," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (4/8/2020).

Ia menambahkan, kasus Covid-19 di Surabaya penambahannya tidak setajam dahulu, tapi kurvanya belum turun.


"Memang tidak tajam meningkat seperti dulu. Situasinya flat tinggi. Kita menunggu apakah akan turun, kalau akan turun berarti ini puncak," katanya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan, keputusan suatu daerah dikatakan zona hijau, zona kuning atau zona merah adalah kewenangan Gugus Tugas Pusat.

"Ini zona hijau bukan kabupaten, kota atau provinsi. Zona itu tiap Selasa akan diumumkan oleh Gugus Tugas Pusat," katanya.

Ia juga mengapsesiasi kinerja tenaga kesehatan di Jawa Timur karena angka kesembuhan pasien Covid-19 tinggi.

"Kerja keras para nakes, para relawan juga rumah sakit sudah menghasilkan kesembuhan pasien yang luar biasa, tapi tetap harus waspada bahwa tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," imbuhnya.

Sebelumnya Risma mengungkapkan Kota Surabaya sudah menjadi zona hijau penularan Covid-19.

tribunnews
Wali Kota Surabaya curhat di acara Rosi saat harus menghadapi kasus Covid yang makin tinggi (Kompas TV)

Hal ini ia ungkapkan saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020).

"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah lalu yang sembuh sudah banyak," ujarnya, dilansir TribunJatim.

Risma mengatakan, saat ini kondisi Kota Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya.

Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.

Menurut data tersebut, wilayah Kota Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.

Dalam komunikasi virtual itu, Risma memang membahas penurunan penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya, khususnya kawasan Gunung Anyar.

Dia mengungkapkan, terkait pemblokiran lokal yang dilakukan di Jalan Rungkut Menanggal, jalan tersebut kini sudah dibuka untuk akses ke luar kota.

Hal itu dilakukab agar warga yang memiliki usaha dapat kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

Namun, Risma meminta warga di sana untuk lebih disiplin protokol kesehatan.

Kemudian, Risma juga mengaku bakal mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada di berbagai sektor.

Lebih lanjut dalam komunikasi virtual itu, Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran.

Risma juga berpesan, camat serta jajaran di kecamatan untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.

Selain itu, harus saling mengingatkan satu sama lain. Risma juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker boleh tidak dilayani,” paparnya.

4 Fakta Klaim Zona Hijau versi Risma

Wali Kota Tri Rismaharini kini boleh berbangga, Kota Surabaya yang tadinya berubah menjadi zona hitam karena pertumbuhan positif virus corona kini beragsur-angsur mulai menurun.

Bahkan kini Surabaya mulai menjadi zona hijau.

Padahal, sebelumnya akibat banyaknya korban di Surabaya, kota it diprediksi bakal menjadi Wuhan karena banyaknya kasus Covid-19.

Kini kabar gembira disampaikan Risma karena angka penularan Virus Corona (Covid-19) di kota yang dipimpinnya, mengalami tren penurunan.

tribunnews
Potongan gambar video pemakaman protokol Covid-19 di Kecamatan Jambangan Surabaya, Rabu (24/6/2020). (KOMPAS.COM/A. FAIZAL)

Jumlah orang sembuh juga terus meningkat.

Jika melihat data kasus Virus Corona di laman infocovid-19.jatimprov.go.id, Minggu (2/8/2020), kenaikan jumlah pasien sembuh lebih besar dibandingkan kenaikan kasus positif Covid-19.

Berikut rangkuman fakta selengkapnya tentang klaim Risma:

1. Pasien sembuh naik lebih banyak

Melansir infocovid-19.jatimprov.go.id, kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya bertambah 65 orang.

Sedangkan pasien sembuh virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 137 orang.

Sehingga total kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya kini menjadi 8.756, sedangkan total pasien sembuh mencapai 5381.

Dari 8.756 kasus tersebut, 2.599 pasien Covid-19 masih menjalani perawatan.

Pasien meninggal di Kota Surabaya hari ini juga bertambah 5 orang, sehingga totalnya 776 pasien dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.

Sedangkan untuk pasien suspect Covid-19 jumlahnya 2.219 orang.

2. Tren penularan Covid-19 menurun

Sebelumnya, Risma mengklaim tren penularan Covid-19 menurun dan angka kesembuhan di Surabaya kian meningkat.

Kota Surabaya, disebutnya sudah menjadi zona hijau.

"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya sudah rendah, lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020).

Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya.

Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.

Di mana wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.

Dalam komunikasi tersebut, Risma memang membahas penurunan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan, khususnya kawasan Gunung Anyar.

3. Jalan Rungkut Menanggal sudah dibuka

Dia mengungkapkan, terkait dengan pemblokiran lokal yang dilakukan di Jalan Rungkut Menanggal,

jalan tersebut kini sudah dibuka untuk akses ke luar kota.

Dia menyebut hal itu agar warga yang memiliki usaha dapat kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Risma meminta warga di sana untuk lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan.

4. Optimalkan peran kampung tangguh

Lebih lanjut dalam komunikasi virtual itu, Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Risma juga berpesan, camat serta jajaran untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.

Selain itu, harus saling mengingatkan satu sama lain.

Risma juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, ayo jaga jarak kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker, boleh tidak dilayani,” paparnya.

5. Tren kasus COVID-19 di Gunung Anyar menurun

Sementara itu, Camat Gunung Anyar, Maria Agustin mengungkapkan, di wilayahnya saat ini tren kasus memang mengalami penurunan.

Terbukti jumlah kasusnya tidak sebesar sebelumnya.

Menurut dia, salah satunya warga saat ini sudah jauh lebih sadar terkait protokol kesehatan. Meski begitu, usaha yang dijalankan terus bakal ditingkatkan.

"Kampung Tangguhnya juga berjalan, yang utama memang kesadaran warga," terang dia saat dikonfirmasi terpisah.

Risma Siapkan Program Senam Pernapasan untuk Pasien Covid-19

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng ahli penyakit paru untuk memberikan treatment senam pernapasan bagi pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan agar nantinya pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, fungsi pernapasan atau paru-parunya kembali optimal.

"Sehingga mereka bisa melakukan senam supaya paru-parunya bisa maksimal fungsinya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (21/7/2020).

Risma mengatakan, sebelumnya Pemkot sempat mendapat informasi dari para ahli tentang seseorang yang sembuh dari Covid-19, berpotensi memiliki masalah di organ paru-paru.

Sebagai tindak lanjut dari hal itu, Pemkot menggandeng ahli paru untuk memberikan treatment lanjutan, di antaranya senam pernapasan.

Lokasi untuk tempat khusus senam itu tengah dipersiapkan Pemkot Surabaya.

Risma mengatakan, rencananya lokasi yang dipilih nanti berupa tempat yang lapang, luas dengan udara yang segar.

Selain itu, lokasinya nanti juga akan jauh dari pemukiman padat penduduk.

"Kami segera mungkin menyiapkan tempat untuk mereka bisa lakukan senam pernafasan, ini disupport oleh para ahli penyakit paru di Surabaya," ujar Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu. (Tribunjabar.id)




Surabaya Zona Hijau Risma


Loading...