Mau Tutup Burung, Oman Kaget Lihat Jasad Wanita Tak Berbusana Nyangkut di Jembatan

Mau Tutup Burung, Oman Kaget Lihat Jasad Wanita Tak Berbusana Nyangkut di Jembatan
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Selasa, 4 Agustus 2020 13:18 WIB

Terasjabar.id - Oman (43) terkejut saat melihat jasad wanita tanpa busana di di sekitar Jalan Soekarno Hatta, Km 1, Kelurahan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Oman melihat mayat wanita itu tersangkur tiang penyangga jembatan.

Oman mengaku saat itu dirinya baru saja selesai memasak, dan hendak ke belakang rumah mengambil karpet untuk menutup burung.

Jenazah wanita tersebut ditemukan oleh warga sekitar pada pukul 14.00 Wita, Senin (3/8/2020).

Jasad wanita tanpa busana itu tersangkut tiang penyangga jembatan yang membentang di sungai selebar kurang lebih 5 meter, di Gang Mawar, RT 14.

Saat ditemukan, jenazah wanita tersebut dalam keadaan punggung menghadap ke atas.

tribunnews
Lokasi penemuan jasad wanita tanpa busana di Gang Mawar, Loa Janan Ilir, Senin (3/8/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER D)

Sedangkan hampir sebagian besar tubuh jenazah tertumpuk sampah dedaunan yang ikut tersangkut di tiang penyangga jembatan.

"Belum ada orang sama sekali saat itu. Saya ke belakang mau ambil karpet untuk menutup burung," tuturnya, Senin (3/8/2020).

Oman menjelaskan, pagi hingga menjelang siang, kondisi air di sungai tersebut masih pasang, dan mulai turun sekitar pukul 11.00 Wita.

Melihat ada jenazah di sungai, Oman langsung memberitahukan kepada warga lainnya.

"Saya langsung beritahu warga lainnya. Ciri-ciri yang saya lihat, rambutnya panjang, dan ada seperti ada bekas luka di punggungnya" imbuhnya.

Fadli, salah satu personel relawan Inafis Polresta Samarinda menuturkan, ciri-ciri korban telah berusia lanjut, sebagian besar rambut korban telah memutih. Lalu, di jari jari korban juga terdapat cincin, serta menggunakan gelang, termasuk terdapat karet sayur di pergelangan tangan korban.

"Ya, memang ada luka di punggung nya, tapi itu bekas luka lama. Diperkirakan korban meninggal masih hitungan jam saja, belum sampai sehari. Tapi, untuk lebih lanjutnya biar kepolisian yang melakukan penyelidikan terlebih dahulu, kami hanya evakuasi saja," ucapnya.

Korban sendiri diketahui bernama Satiah, warga Gang Karya Baru, RT 8, Loa Janan Ulu. Bahkan, saat proses evakuasi dilakukan, terdapat sanak keluarga korban yang memastikan bahwa korban merupakan keluarganya.

"Tadi ada anaknya yang datang untuk memastikan, dan memang itu orangtuanya. Mereka memang tinggal dalam satu lingkungan, tapi tidak serumah," imbuhnya.

Diduga korban terpeleset saat hendak mandi di pinggir sungai. Pasalnya saat dicek di sekitar tempat mandi korban, terdapat sarung serta alat kelengkapan mandinya di pinggir sungai.

"Sarung dan perlengkapan mandinya ada, diduga terpeleset. Tapi, nanti biar saja kepolisian yang pastikan itu," pungkasnya.

Sementara itu, jenazah korban dievakuasi ke RSUD AW Syahranie guna proses visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

Peristiwa Lain

Dikira Tidur, Buruh Pasir Ditemukan Meninggal di Terminal Bus

tribunnews
Buruh pasir ditemukan sudah tidak bernyawa di area tunggu terminal bus Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (4/8/2020) (TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER DESMAWANGGA)

Seorang warga ditemukan tidak bernyawa di area tunggu Terminal Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (4/8/2020).

Sebelum diketahui sudah meninggal, banyak yang mengira korban hanya tertidur saja.

Pasalnya posisi tubuh korban persis menyerupai orang yang sedang tidur, dengan tubuh terbaring di kursi tempat tunggu penumpang.

Selasa (4/8/2020) subuh tadi, sekitar pukul 04.30 Wita, korban sempat dibangunkan oleh petugas kebersihan terminal.

Walaupun kursi tempat korban berada sudah digoyang, namun korban tetap tidak merespons.

"Subuh tadi saya nyapu-nyapu terminal. Di ruang tunggu penumpang ada dua orang, termasuk dia (korban) posisi sedang baring. Saya sempat permisi ke dia, kursinya juga sempat saya goyang tapi tidak bangun-bangun juga," ucap Sumarsiati (51), petugas kebersihan Terminal Sungai Kunjang.

Karena korban tidak juga merespons, Sumarsiati pun meninggalkan korban tanpa tahu korban telah meninggal.

"Saya tinggal setelah itu, saya takut jika saya terus bangunkan nanti orangnya marah. Saat itu saya tidak tahu kalau dia sudah meninggal atau tidak, saya kira hanya tidur biasa saja," tuturnya.

Dari informasi yang diterimanya, korban sehari-hari bekerja sebagai buruh pasir.

Biasanya korban berada di sekitar pinggir sungai, dan baru kali ini korban terlihat di terminal.

"Orang yang tidur di terminal ini sering, tapi saya baru lihat dia ini, sebelumnya pernah di sini. Banyak yang bilang dia ini kerja di pasir," tuturnya.

Kendati korban belum dipastikan mengenai penyebab kematiannya, namun pada saat evakuasi dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19.

Petugas dari relawan Inafis Polresta Samarinda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, termasuk menyemprotkan disinfektan usai melakukan evakuasi terhadap korban.

Sementara itu, penanganan pertama terkait dengan informasi adanya korban meninggal berawal dari laporan Satpolair Polresta Samarinda.

Belakangan diketahui, korban bernama Sarno berusia 60 tahun, warga Jalan KS Tubun, Kecamatan Samarinda Ulu.

Ibu Rumah Tangga Tewas Bersimbah Darah

tribunnews
Korban sedang diturunkan di halaman IGD RSUD Bireuen, Selasa (04/08/2020). (SERAMBINEWS.COM/ YUSMANDIN IDRIS)

Di Aceh, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Desa Ulee Rabo, Jeunieb, Bireuen bernama Ajirna (45) ditemukan warga tergeletak di badan jalan depan rumahnya dalam kondisi leher berdarah, sekitar pukul 06.30 WIB, Selasa (04/2020).

Dugaan leher berdarah layaknya bekas dijerat seperti dengan pisau cutter.

Informasi diperoleh Serambinews.com dari petugas medis di Puskesmas Jeunieb, Irwandi saat membawa korban ke IGD RSUD Bireuen.

Menurut informasi IRT tersebut sekitar jam 06.00 WIB menyapu seperti biasa di depan rumahnya yang terletak di belakang SPBU Jeunieb, Bireuen.

Irwandi mengatakan, informasi diperoleh saat itu ada orang yang lewat melalui jalan tersebut dan melihat korban tergeletak bersimbah darah dengan luka sayat di leher.

“Orang yang melihat pertama segera melapor ke Polsek Jeunieb yang berjarak sekitar 400 meter lebih dari lokasi ditemukan IRT tersebut,” ujarnya.

IRT tersebut bersuamikan Kafrawi Abdullah (60), suami korban seorang pedagang di Keude Jeunieb dan sering tidur di tempat usahanya.

Sejumlah anggota Polsek Jeunieb, Koramil Jeunieb, bersama warga dan keluarga korban segera mengangkat korban ke dalam mobil patroli Polsek
Jeunieb.

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Jeunieb dengan mobil patroli Polsek Jeunieb.

Setelah dilakukan tindakan pertama, korban segera dibawa ke IGD RSUD Bireuen.

Amatan Serambinews.com di IGD RSUD Bireuen, korban dalam keadaan kritis didampingi sejumlah keluarga.

Tim medis melakukan pemeriksaan kondisi korban dan melakukan tindakan
medis.

(tribunjakarta.com)

Oman Jembatan Wanita Tak Berbusana


Loading...