Tak Hanya Virusnya, "Covidiot" Menjadi Tantangan Besar di Majalengka dalam Penanganan Kasus Covid-19

Tak Hanya Virusnya,
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 4 Agustus 2020 12:03 WIB

Terasjabar.id - Kasus penderita virus Corona di Majalengka terus bertambah.

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 20 kasus.

Hal ini menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali Direktur RSUD Majalengka, dr Harizal Harahap.

Menurutnya, Kabupaten Majalengka tidak hanya dihadapkan dengan kasus Covid-19.

Melainkan, harus berhadapan dengan orang-orang yang disebutnya Covidiot.

Covidiot sendiri adalah seseorang yang mengabaikan peringatan terkait kesehatan atau keselamatan publik.

Atau dengan kata lain, orang yang dengan keras kepala mengabaikan aturan social distancing, sehingga membantu penyebaran Covid-19.

"Saat ini kita berhadapan dengan dua musuh besar, yaitu virus Covid-19 dan orang-orang dengan ‘Covidiot’, yaitu orang-orang yang acuh, tidak peduli dengan Covid-19 dan malah percaya bahwa Covid ini adalah suatu rekayasa untuk menguntungkan tenaga medis, Rumah Skait, bahkan Pemerintah. Kini Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah berjuang bersama menempuh langkah-langkah ini. Jadi mari kita dukung bersama, sesuai profesi kita masing-masing," ujar dr Harizal, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, yang diperlukan sekarang adalah bagaimana menemukan masyarakat yang ternyata sudah terkonfirmasi positif Covid-19, agar segera diisolasi.

Salah satu contoh, apalagi ada warga yang baru datang dari luar daerah, terutama dari zona hitam atau merah, harus langsung melakukan karantina mandiri.

Selain itu, yang bersangkutan terus dipantau status kesehatannya oleh pihak puskesmas.

“Selama itu, harus diperhatikan kebutuhan hidupnya. Untuk penanganan ini perlu kerjasama yang luar biasa dari berbagai pihak," ucapnya.

Dirinya melanjutkan, jika ditemukan terkonfirmasi positif pada orang sakit, harus dilakukan isolasi dan terapi di Rumah Sakit.

Tracing dan periksa seluruh orang yang pernah kontak dengan pasien menjadi tugas yang harus dijalani.

"Selain itu upaya yang harus dilakukan adalah temukan sebanyak mungkin Confirmed (+) yang asimptomatis (tidak bergejala) di masyarakat dengan cara melakukan sebanyak mungkin pemeriksaan swab PCR massal. Jika ditemukan langsung karantina mandiri. Cegah semua kegiatan yang berpotensi membuat kerumunan masyarakat," jelas dia.

Sementara, Direktur RSUD Cideres Majalengka, dr Asep Suandi mendorong untuk segera mengambil langkah dengan tracing yang baik dan melakukan swab massal dengan jumlah 0,5 dari jumlah penduduk Kabupaten Majalengka.

“Jika itu dilakukan kita akan melihat gunung secara utuh, yang kemarin-kemarin hanya terlihat puncaknya saja," kata dr Asep yang juga lulusan Epidomologi itu.

Langkah lainnya, jelas dia, jika ada warga yang butuh perawatan segera dilakukan perawatan dan yang tanpa gejala lakukan isolasi mandiri yang ketat.

Selain itu, semua pihak harus turut membantu masyarakat agar bersedia mematuhi semua anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan Covid-19 dan penerapannya di setiap sektor.

“Karena bila tidak begitu semua upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan berhasil dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” tuturnya.

Di samping itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka, Eman Suherman akan segera menyusun rancangan kebijakan untuk menentukan langkah penanganan kedepan.

"Mudah-mudahan ada kesamaan pandangan antara pemerintah dengan masyarakat yang di lindungi, jangan sebaliknya memunculkan pandangan yang berbeda," ungkap Eman.

Sementara itu, hingga hari ini, Tim Gugus Tugas Covid-19 Majalengka mencatat
warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 28 orang.

Sedangkan, untuk probabel 6 orang, suspek 671 orang dan kontak erat 352 orang.(Tribunjabar.id)




Virus Corona Covidiot Majalengka


Loading...