Adik Kembar Sering Cari Editor Metro TV ke Kamar: Mas Yodi Kok Bobo Gak Bangun-bangun?

Adik Kembar Sering Cari Editor Metro TV ke Kamar: Mas Yodi Kok Bobo Gak Bangun-bangun?
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 30 Juli 2020 13:02 WIB

Terasjabar.id - Turinah, ibu dari editor Metro TV menceritakan sikap adik kembar Yodi Prabowo yang belum bisa sepenuhnya percaya apabila sang kakak telah meninggal dunia.

Berdasarkan penyelidikan, Yodi Prabowo diduga tewas akibat bunuh diri karena depresi.

Meski demikian, Turinah masih tak percaya dengan hal tersebut.

Ia merasakan sejumlah kejanggalan terkait penyebab kematian sang anak.

Turinah menegaskan, keseharian Yodi Prabowo tidak terlihat seperti orang yang depresi.

Sebelum pergi meninggalkan rumah, Turinah mengaku merasakan ada yang berbeda dari anaknya.

"Sama saya tuh buntutin terus, ke mana saya pergi, ke mana saya jalan, tuh dibuntutin di dalam rumah karena saya kan paling kerjanya kan di rumah, kerjaan rumah tangga biasa. Saya masak, dia ngikutin, kayak ada sesuatu yang mau dia sampaikan," ucapnya.

Turinah menegaskan, anaknya selalu terbuka kepada dirinya terkait masalah apa pun yang dihadapi. Dia berkeyakinan anaknya tidak mungkin berani mengakhiri hidupnya sendiri. 

"Si anak ini kalau ada masalah pasti cerita sama saya. Dia kagak bakal nggak cerita, dari yang ringan sampai yang berat dia pasti ngomong, nggak perlu saya tanya. Nggak percaya saya anaknya tuh. Meskipun ada masalah berat, nggak mungkin dia bunuh diri."

"Nggak ada nyali dia meskipun dia... ya nggak sih kayaknya nggak depresi, nggak apa, Mas. Meskipun ada masalah, dia nggak mungkin lari ke situ (bunuh diri)," papar Turinah.

Atas dugaan penyebab kematian Yodi Prabowo yang disebut bunuh diri, Turinah menuturkan harapannya agar ada keadilan di kasus sang anak.

"Ada keadilan buat anak kami. Dia putra pertama dan adiknya ada tiga," beber Turinah dilansir TribunJakarta dari acara Mata Najwa pada Kamis (30/7).

Turinah lantas membeberkan kondisi ketiga adik Yodi Prabowo tersebut.

"Kalau yang SMA itu sudah mengerti tetapi adiknya yang kecil belum mengerti," aku Turinah.

Ibunda Yodi menceritakan sikap adik kembar Yodi yang kerap kali mencari sang kakak di kamarnya.

"Dia masih gak percaya kakaknya sudah tak ada. Kadang dia ke kamar di lantai atas mencari kakaknya. Dia bilang 'Mas Yodi kok bobo? ga bangun-bangun?' pas dicari di kamar gak ada, ya dia turun lagi terus bengong," tegas Turinah.

Turinah sekali lagi menegaskan keyakinannya jika sang putra tak bunuh diri.

"Itu pasti ada pelakunya, gak mungkin seseorang melakukan kejahatan dengan terang-terangan," ucap Turinah.

7 Temuan Polisi hingga Duga Kuat Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri

 Polisi merilis hasil penyelidikan terkait tewasnya editor Metro TV, Jodi Prabowo, dengan hasil yang mengejutkan banyak pihak.

Menurut hasil invetigasi kepolisian, Yodi Prabowo disebut tewas bunuh diri.

Polisi menduga editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal karena bunuh diri, bukannya dibunuh seperti dugaan sebelumnya.

Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Jalan Tol Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Yodi ditemukan tertelungkup di dekat tembok dengan masih menggunakan helm, jaket, sepatu, dan tas.

Motor milik Yodi ditemukan warga pada Rabu (8/7) dini hari pukul 02.00 WIB.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyimpulkan Yodi bunuh diri berdasarkan sejumlah petunjuk.

"Dari beberapa faktor dari beberapa penjelasan, dari TKP, dari keterangan ahli, dari keterangan saksi dari olah TKP, dari keterangan yang lain dan bukti petunjuk yang lain maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Ade dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Berikut pertimbangan polisi menyebut dugaan bunuh diri sebagai penyebab kematian Yodi:

1. Temuan TKP

Polisi menemukan fakta di TKP bahwa motor milik Yodi terparkir rapi di seberang TKP pada saat jenazah Yodi ditemukan.

Saat itu, kunci motor Yodi masih tergantung di motor.

Motor ditemukan dalam keadaan mulus dan tak ada lecet, barang-barang milik Yodi juga tak ada yang hilang sehingga menepis adanya dugaan kematian akibat perampokan.

Polisi juga tak menemukan bercak darah di tempat lain selain di tempat Yodi ditemukan tewas.

Polisi menyebutkan, ada temuan sedikit cipratan darah di tembok.

Selain itu bercak darah juga ditemukan pada pisau, baju, dan jaket Yodi.

Polisi juga menemukan rambut di sekitar lokasi jenazah Yodi.

Barang yang menjadi temuan lain adalah sebilah pisau.

2. Darah dan sidik jari

Polisi menyebut hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan bercak darah yang ditemukan adalah milik Yodi.

Sidik jari Yodi juga ditemukan pada pisau.

Polisi telah melakukan tes sidik jari orang-orang di sekeliling Yodi untuk mencoba menemukan bukti sidik jari dugaan pelaku pembunuhan.

Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan sidik jari orang lain pada pisau yang diduga digunakan Yodi untuk bunuh diri.

Polisi melakukan pemeriksaan di seluruh bagian pisau yang ditemukan di dekat Yodi.

3. Tak ada tanda perkelahian

Polisi menyebut tak ada tanda-tanda bekas perkelahian di jenazah Yodi.

Dari olah TKP dan pemeriksaan saksi, tak ada keributan yang terdengar di sekitar TKP.

Motif perampokan ditepis polisi lantaran tak ada barang-barang Yodi yang hilang setelah ditemukan tewas.

4. Luka di leher dan dada

Polisi menyebutkan Yodi tewas akibat empat luka tusuk di dada dan leher.

Luka di dada Yodi memiliki jenis kedalaman yang bervariasi.

Luka tusuk pertama berkedalaman sekitar 1,5 sentimeter.

Luka kedua dan ketiga tak terlalu dalam, dan luka keempat memotong bagian bawah paru-paru.

“Ahli katakan setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam, akan selalu ada bukti permulaan. akan selalu ada luka percobaan. Coba-coba dulu gitu,” ujar Ade.

5. Yodi beli pisau di Ace Hardware

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyebut Yodi sempat membeli pisau sendiri di Ace Hardware, Rempoa, Tangerang Selatan.

"Pisau ini punya ciri khas khusus dijual di Ace Hardware," kata Ade.

Menurut Ade, Yodi membeli pisau pada Selasa (7/7/2020) siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.

Polisi pun memeriksa Ace Hardware Rempoa terkait penemuan pisau tersebut dan menemukan bukti rekaman CCTV saat Yodi membeli pisau.

"Ternyata kami temukan (rekaman CCTV) korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Ade.

Pisau tersebut diduga kuat digunakan Yodi untuk bunuh diri.

6. Yodi diduga depresi dan sempat berobat di RSCM

Polisi menduga Yodi mengalami depresi setelah pergi ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Diduga Yodi bunuh diri karena mengalami depresi.

“Adakah (konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin) kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi. Tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik,” kata Tubagus.

Kemungkinan depresi didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik.

Polisi mengaitkan antara fakta-fakta penyidikan dengan keterangan saksi ahli.

Sebelumnya, polisi menemukan transaksi keuangan di RSCM.

Di sana, Yodi membayar biaya tes dan konsultasi beberapa hari sebelum dia tewas.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Yodi menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.

Ia kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

7. Yodi positif amphetamine

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, polisi menyebut Yodi positif menggunakan amphetamine.

Hal tersebut dipastikan setelah tim forensik melakukan pemeriksaan.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksakan amphetamine berarti dia pakai," kata Ade saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Yodi diduga tengah dirundung depresi sehingga mengonsumsi amphetamine.

Pengaruh amphetamine itulah yang diduga menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

“Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus. (Tribunjakarta.com))


Yodi Prabowo Bunuh Diri Metro TV Kekasih Pernikahan Ibunda Kasus


Loading...