Berhasil Rebut Celurit, Pengemudi Ojol Wanita di Bekasi Tak Menyangka Bisa Menang Duel Lawan Begal

Berhasil Rebut Celurit, Pengemudi Ojol Wanita di Bekasi Tak Menyangka Bisa Menang Duel Lawan Begal
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Kamis, 30 Juli 2020 11:21 WIB

Terasjabar.id - Baru-baru ini sebuah video CCTV memperlihat duel pengemudi ojek online (ojol) wanita berhasil mengagalkan aksi begal viral di media sosial.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di sebuah jalan di Kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu, (26/7/2020) dini hari.

Dwi Wulan Meiylani (32), merupakan sosok pengemudi ojol wanita di Bekasi yang belakangan viral di media sosial berkat aksi duel melawan begal yang mengincar dirinya.

Hari nahas itu terjadi pada Minggu, (26/7/2020) dini hari sekira pukul 02.00 WIB, dia kala itu tengah menerima order makanan nasi goreng ke konsumen yang berada tidak jauh dari kediamannya.

"Saya hari itu keluar sore, sebenarnya saya udah mau pulang saya lagi di dekat Gerbang Pasar Marakas tiba-tiba masuk order," kata Dwi, Rabu, (29/7/2020).

Dwi sempat beberapa saat memastikan order tersebut bukan fiktif dengan bertanya ke sejumlah driver lain yang berada di sekitar Gerbang Marakas.

Setelah sudah dipastikan order itu bukan fiktif, dia lantas melaju ke arah Jalan Perumahan Pondok Ungu Permai menuju restoran penjual nasi goreng yang dipesan konsumen.

"Saya sempet mastiin takutnya order fiktif, abis itu saya jalan ke arah restorannya buat ambil makanan," jelasnya.

Jalanan perumahan malam itu cukup sepi, Dwi sempat melirik ke sekitar sambil melajukan kendaraannya.

Belum sampai di restoran tempat ia menjemput makanan, tiba-tiba dua orang berkedara sepeda motor mendekar ke arahnya.

"Pelaku datang dari arah belakang saya, pasa abis belokan ke kiri posisinya jalan udah gelap langsung saya tiba-tiba disalip," ungkapnya.

Satu orang pelaku yang dibonceng langsung mengarahkan celurit ke badannya, Dwi yang panik kemudian langsung didorong hingga terjatuh.

"Saya didorong sama dia (pelaku) terus handphone saya masih di motor (dudukan dekat kemudi), dia gertak saya pakai celurit," ucapnya.

Wanita yang sudah setahun menjalani profesi ojol ini reflek mendorong pelaku hingga terjadi aksi saling dorong diantara keduanya.

Pelaku menurut Dwi, hendak mengincar sepeda motor atau ponsel miliknya, berulang kali dia mencoba merampas kunci kontak dan ponsel yang ada di dudukan kemudi.

Upaya itu sempat berhasil, tetapi lagi-lagi Dwi terus melawan dengan cara menarik pakaian pelaku meski sudah berhasil merampas ponselnya.

"Dia udah dapat handpone (ponsel) saya, pas dia mau ke arah temannya (pelaku yang bertugas sebagai joki), saya tarik jaketnya," kata Dwi.

"Jaketnya itu saya tarik dari belakang sampai lepas, akhirnya dia jatuh sama handpone dan celurit jatuh," ujarnya.

Tanpa pikir panjang, Dwi lalu mengambil celurit milik pelaku, seketika dia langsung berbalik menyerang keduanya.

Aksi Dwi ini juga tertolong berkat, sekelompok pemuda yang berada di bengkel tidak jauh dari lokasi.

Mereka kata Dwi, sempat berteriak ketika melihatnya berduel melawan dua pelaku begal yang hendak merampas barang berharga miliknya.

"Sayakan teriak-teriak terus anak-anak muda yang ada dibengkel langsung teriakin pelakunya 'polisi, tembak' sambil lempar pecahan botol ke arah pelaku," terangnya.

Kian tersedak, kedua pelaku lalu panik, mereka lantas kabur tunggang langgang meninggalkan tempat kejadian perkara tanpa membawa barang rampasan.

"Saya langsung kasi celuritnya ke anak-anak muda yang nolong saya, mereka saya minta kejar pelaku," ucapnya.

Tak Menyangka Menang Lawan Begal

Ketika dijumpai di kediamannya, Dwi bercerita perlawanan yang dia lakukan terjadi secara spontan.

Bahkan dia mengaku, tidak memiliki bekal atau merasakan belajar ilmu bela diri untuk dapat melawan penjahat.

"Enggak (belajar bela diri), mungkin karena saya tomboy kali ya saya juga enggak ngerti, itu sebenernya spontan aja si," kata Dwi, Rabu, (29/7/2020).

Dwi sejatinya berusaha teriak sekuat tenaga meminta bantuan, tetapi belum ada warga yang datang ketika aksi saling dorong dan terik menarik terjadi.

Usaha Dwi yang terus melawan meski berulang kali digertak membuat pelaku kewalahan, hingga celuritnya terjatuh dan langsung direbut.

"Saya udah teriak sekuat tenaga saya, tapi enggak ada orang yang keluar saya herannya di situ," ungkapnya.

Bahkan ketika berhasil merebut senjata tajam milik pelaku, Dwi merasa gemetar, dia juga sempat membalik mengancam penjahat yang hendak merampas barang berharganya.

"Pas saya kaya gitu saya juga kaget, Ya Allah, apalgi saya pas pegang celuritnya gemetar makanya saya kasi ke orang yang nolongin saya," terangnya.

Tetap Antar Pesanan ke Pelanggan

Dedikasi Dwi Wulan Meiylani (32), driver atau pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban pembegalan di Bekasi patut diapresiasi.

Bukan hanya kaberaniannya melawan dua penjahat jalanan, Dwi bahkan tetap mengantarkan pesanan makanan yang untuk pelanggan.

Dwi mengatakan, menerima hingga mengantar pesanan hingga dini hari sejatinya jarang dia lakukan.

Ia memang pengemudi yang biasa mulai beraktivitas dari sore hingga malam hari, tetapi pada saat kejadian dia tidak sengaja menerima pesanan yang masuk ke akunnya.

"Saya biasanya dari sore sampe malem paling jam 12 pulang, waktu itu sebenarnya saya mau pulang tapi saya kebetulan lagi ngisi deklamasi kesehatan terus tiba-tiba masuk orderan," kata Dwi.

Karena sudah kepalang tanggung, Dwi yang merasa sudah menerima pesanan lengsung melayani kosumen seperti biasa.

Saat itu, pesanan yang masuk berupa order makanan nasi goreng, lokasi restoran masih berada di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai.

"Saya di dekat gerbang Pasar Marakas, masih rame sebenarnya waktu itu, masih banyak driver juga saya lihat," ungkapnya.

Namun nahas, order terakhir yang dia terima itu membuatnya celaka.

Ketika hendak menuju restoran untuk mengambil pesanan makanan, Dwi dipepet dua pelaku begal dengan membawa senjata tajam celurit.

Beruntung aksi begal itu, tidak sampai membuatnya mengalami kerugian materil.

Berkat keberaniannya, Dwi berduel merampas senjata tajam pelaku dan melindungi barang berharga berupa ponsel dan sepeda motor.

Usai berduel dengan pelaku begal, Dwi sempat syok, tetapi dia tidak lupa dengan tugas mengantar pesanan makanan yang dinanti konsumen.

"Saya abis itu (kejadian begal) selesain dulu tuh, sampai diresto saya ketemu driver lain dari situ saya dikawal sama teman-teman," terangnya.

Trauma Keluar Malam

Driver atau pengemudi ojek online (ojol) wanita korban begal di Bekasi bernama Dwi Wulan Meiylani (32), mengaku trauma takut keluar malam.

Dwi mengatakan, usai kejadian begal dia tetap beraktivitas seperti biasa tetapi, ia membatasi diri untuk tidak keluar di malam hari.

"Kemarin si udah mulai lagi (terima order), tapi enggak berani malem siang aja, karena saya juga masih trauma takut lewat jalan situ lagi," kata Dwi.

Dwi dibegal di Jalan Perumahan Pondok Ungu Permai pada, Minggu, (26/7/2020) dini hari ketika tengah mengambil pesanan makanan untuk konsumen.

Beruntung aksi begal itu, tidak sampai membuatnya mengalami kerugian materil.

Berkat keberaniannya, Dwi berduel merampas senjata tajam pelaku dan melindungi barang berharga berupa ponsel dan sepeda motor.

"Saya cuma sehari aja pas abis kejadian itu istirahat, karena waktu itu tangan saya bengkak karena memar," ucapnya.

Memar itu ia dapat ketika, berusaha menangkis serangan pelaku ditambah benturan akibat terjatuh dari motor.

"Tangan saya bengkak, memar di lutut juga sayakan berusaha nangkis pas dia mau mukul, saya dorong terus dia dorong balik," paparnya.

Meski tidak ada barang berharga yang diambil, Dwi mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Babelan atas kejadian yang menimpanya.

"Sudah laporan hari ini, kalau pelakunya saya lihat masih remaja, tapi kalau yang satu lagi saya kurang jelas mukanya," ungkap Dwi.

(tribunjakarta.com)


Ojol Wanita Bekasi Begal


Loading...