Curug Parigi Tercemar Limbah, Wali Kota Bekasi Minta Menteri LHK dan Ridwan Kamil Turun Tangan

Curug Parigi Tercemar Limbah, Wali Kota Bekasi Minta Menteri LHK dan Ridwan Kamil Turun Tangan
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Rabu, 29 Juli 2020 11:47 WIB

Terasjabar.id - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat turun tangan dalam penanganan pencemaran limbah yang terjadi di Curug Parigi Kali Cileungsi.

Rahmat mengatakan, Meteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diharapkan juga dapat melihat langsung kondisi pencemaran limbah tersebut.

"Harus turun tangan langsung dari pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat, kalau ingin dapat dinikmati (Curug Parigi), baik sebagai sber air bersih maupun objek wistanya," kata Rahmat, Rabu, (28/7/2020)

Pemkot Bekasi kata dia, sudah berulang kali melakukan penindakan kepada perusahaan yang terbukti menyalahi aturan dalam pengelolaam air limbah.

Tetapi, langkah itu belum cukup ampuh dalam mengurangi pencemaran limbah yang terjadi di Kali Cilungsi maupun sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Bekasi.

"Kalau perusahaannya atau pelaku pembuang limbah di wilayah Kota Bekasi sudah kita tindak, tapikan sumbernya bukan hanya dari sini, banyak terjadi (pembuang limbah) di wilayah Kabupaten Bogor," kata Rahmat.

Penanganan pencemaran air kali tidak bisa dilakukan di satu titik, Kota Bekasi yang merupakan daerah hilir hanya kebagian dampak bukan melulu menjadi sumber pencemaran.

"Kita libatkan instiusi penegak hukum seperi Polres dan Kejari, tapi kalau pencemarannya di sana (Kabupaten Bogor/hulu) kita tidak bisa apa-apa," terangnya.

Dia menilai, pencemaran yang terjadi di Curug Parigi Kali Cileungsi yang merupakan hulu dari Kali Bekasi bisa saja dideteksi.

Para ilmuwan tentunya dapat melakukan penelitian dan menetukan sumber pencemaran berasal dari mana dan langsung dilakukan penindakan.

"Sebenarnya di bisa dideteksi, limbahnya produksi dari mana, ilmuwan ahli kimia pasti sudah paham di kita sudah (ditindak), tapi di daerah lain, makanya perlu bersama-sama," jelasnya.

Air di Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi kerap berbusa akibat pencemaran limbah yang terjadi di aliran Kali Cileungsi.

Pantauan TribunJakarta.com, kondisi Curug Parigi tampak keruh dengan buih putih yang mengambang di permukaan air, Senin, (27/7/2020).

Nain (65) warga setempat mengatakan, kemunculan busa di Curug Parigi sudah terjadi hampir tiap pagi selama dua pekan terakhir.

"Sudah dua mingguan, kalau banyak-banyak itu setiap pagi itu keliatan busanya sampai tinggi," kata Nain.

Bahkan tadi pagi kata Naim, busa yang cukup banyak muncul hingga menutupi hampir sebagian besar curug.

Buih putih itu lama kelamaan hilang tertiup angin, sehingga ketika memasuki siang hari sisa buih hanya terlihat di permukaan air setelah tutun dari jeram.

Dia menjelaskan, fenomena Curug Parigi berbusa sudah sering terjadi setiap memasuki musim kemarau.

Volume air Kali Cileungsi yang cenderung sedikit membuat limbah mendominasi dan memunculkan buih.

"Kalau musim hujan enggak kaya gini, karena airnyakan banyak, kalau sekarang musim panas ya air limbah yang turun," terangnya.

Bukan hanya buih, limbah di Curug Parigi ini juga kerap menimbulkan bau tidak sedap sehingga mengganggu warga setempat juga pengunjung.

"Kalau sepi si enggak (pengunjung), sabtu minggu ada aja ramai yang datang cuma kalau lagi bau pada enggak lama-lama bentaran doang udah balik lagi," terangnya.

Dia berharap, pencemaran limbah di Kali Cileungsi dapat segera diatasi. Sebab, bukan hanya mengamcam pencemaran lingkungan, warga yang memanfaatkan wisata curug cukup terganggu.

"Pengennya cepet diatasin, kalau kita wargakan cuma mamfaatin aja, ada yang jualan, jagain curug, kalau pengunjungnya enggak betah kita juga yang kena," tegasnya.

(Tribunjakarta.com)


Bekasi Ridwan Kamil Curug Parigi Cileungsi


Loading...