BEGINI Kronologi Pasien Covid-19 Kabur Wisma Atlet Kemayoran Tower A 1007 dan Penjelasan Rumah Sakit
Terasjabar.id - Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran mengklarifikasi kabar pasien positif Covid-19 berinisial S kabur pada Sabtu (25/7/2020) lalu.
Koordinator Operasional RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Kolonel CKM dr Stefanus Doni mengatakan, dalam penanganan pasien, RSD Wisma Atlet selalu menerapkan prosedur.
Ia mengatakan, berdasarkan data di Wisma Atlet, pasien laki-laki tersebut berinisial S berumur 39 tahun, bekerja sebagai wiraswasta dan tinggal di apartemen di Kecamatan Senen, Jakarta pusat.
Kemudian, dengan berjalannya perawatan, S minta izin untuk melaksanakan isolasi mandiri.
Doni menjelaskan, bagi pasien yang akan minta isolasi mandiri dengan kondisi masih dalam perawatan di RSD Wisma Atlet, harus memenuhi kriteria.
Kriteria tersebut, kata Doni, di antaranya administrasi persetujuan dari dokter yang menangani atau DPJP (dokter penanggung jawab pasien).
Juga, persetujuan dari tim psikologi klinis RSD Wisma Atlet untuk dilakukan edukasi dan tim surveilans, guna dilakukan penelusuran melalui Dinas Kesehatan tempat domisili pasien.
Sehingga, pasien bisa mendapatkan surat dari RT RW tentang kesediaan warga setempat menerima kembali pasien dalam lingkungan tempat tinggal.
"Berkaitan dengan S sebenarnya sudah konfirmasi terlebih dahulu ke bagian keperawatan, dan sedang diproses tentang administrasinya."
"Namun karena ketidaktahuan pasien, sehingga mereka tidak sabar menunggu proses administrasinya."
"Sehingga mereka meninggalkan rumah sakit," kata Doni lewat keterangan tertulis, Minggu (26/7/2020).
Doni menjelaskan, aturan untuk keluar pasien dari RSD Wisma Atlet sudah ditentukan, yaitu pada pukul 10.00 WIB dan pukul 17.00 WIB setiap hari.
Setelah diadakan pengecekan, ternyata suyanto sudah meninggalkan Wisma Atlet dan berada di apartemennya, dan sedang mengajukan permohonan ke Ketua RW 02 untuk minta isolasi di Rumah Sakit Gading Pluit.
“Bila pasien yang minta untuk dirujuk ke rumah sakit selain RSD Wisma Atlet sebenarnya mudah, nanti akan diberikan surat rujukan rumah sakit yang dituju,” papar Doni.
Karena ketidaktahuan S tentang prosedur rujukan itulah, maka S memilih mendahului keluar rumah sakit pada 25 juli 2020.
Diberitakan sebelumnya, seorang pasien positif Covid-19 kabur dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
"Pasien inisial S, laki-laki, 39 tahun kabur dari RS Wisma Atlet," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/7/2020).
Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes usap (swab) pertama itu kabur dari ruang perawatan di Tower A 1007.
Namun, Aris tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kronologi kaburnya pasien yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 26 Juli 2020, dikutip dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 20.539 (21.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 19.125 (19.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 8.881 (9.3%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 8.412 (8.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 6.039 (6.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 5.656 (5.7%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 3.390 (3.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.251 (3.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 3.157 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.889 (3.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.263 (2.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.903 (2.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.738 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.632 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.441 (1.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.166 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.046 (1.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 869 (0.9%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 820 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 768 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 543 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 392 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 378 (0.3%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 365 (0.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 355 (0.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 266 (0.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 250 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 202 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 200 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 192 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 188 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 168 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 139 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 145 (0.2%).
(Tribunjakarta.com)